REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemilihan Presiden 2024 akan diikuti tiga pasangan calon usai bakal calon presiden Prabowo Subianto mengumumkan cawapresnya Gibran Rakabuming Raka pada Ahad (22/10/2023) malam. Tiga pasangan ini yakni Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang telah mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Prabowo-Gibran.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno meyakini Pilpresm 2024 akan berlangsung dua putaran. "Karena sulit untuk menang satu putaran harus 50+1 untuk memenangkan pertarungan. Saya menduga karena tiga poros itu akan terjadi dua putaran," ujar Adi, Senin (23/10/2023).
Adi pun menyampaikan peluang tiga paslon dalam memenangkan Pilpres terbuka, mengingat tidak ada satu calon yang unggul jauh dari calon lainnya. Namun demikian, berdasarkan survei lembaga beberapa waktu terakhir, peringkat dua teratas adalah Prabowo dan Ganjar.
Jika putaran kedua mempertemukan Prabowo dan Ganjar, maka yang menentukan adalah persaingan memperoleh dukungan dari pemilih Anies.
"Ya nanti kita tinggal lihat, bagaimana gerakan politiknya. karena basis pendukung Anieslah yang akan menjadi rebutan, kalau pendukung Anies ke Prabowo ya Prabowo yang menang. kalau pendukung Anies itu ke Ganjar ya Pak Ganjar yang menang, itu melihat angka-angka statistik ya," ujarnya.
Namun demikian, realitas yang terjadi ditentukan dengan kerja politik masing-masing paslon tersebut. Jika mesin politik telah bekerja, bukan tidak mungkin realitas akan berubah. Anies-Muhaimin kata Adi, bisa saja membuat kejutan dan justru masuk ke putaran kedua.
"Atau jangan-jangan dalam realitasnya nanti nggak seperti itu, jangan-jangan yang lolos di putaran kedua itu bisa Ganjar Anies, Prabowo nggak lolos atau Prabowo-Anies, Ganjar enggak lolos kan itu yang harus kita lihat, yang jelas kalau angka statistik hari ini ya Ganjar sama Prabowo dan pemenangnya adalah yang nanti dapat limpahan suara pendukung Anies," ujarnya.
Karena itu, Pengamat Politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini menilai saat ini kondisi politik dan pemilih masih belum pasti dan serba dinamis.
"Siapa tau dalam 3 bulan ke depan misalnya Anies bisa muncul secara signifikan dan justru Anies lolos di putaran kedua, kita nggak pernah tau, yang jelas waktu dan kerja politik yang akan menentukan segala-galanya. Tapi kalau melihat kondisi saat ini ya Ganjar sama Prabowo memang sama-sama kuat, dan pemenangnya mana ya kira-kira arah pendukung pemilihan Anies," ujarnya.