REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kabupaten Bandung melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kabupaten Bandung menggelar operasi pasar beras murah bagi masyarakat tidak mampu mulai tanggal 23 hingga 31 Oktober 2023 mendatang. Operasi pasar murah digelar di 31 kecamatan.
Bupati Bandung Dadang Supriatna mengatakan, masyarakat dapat membeli beras berkualitas dengan harga murah dan lebih rendah dari harga pasar. Operasi pasar beras murah ditujukan bagi 44 ribu keluarga penerima manfaat terutama dari keluarga tidak mampu di 31 kecamatan.
"Beras berkualitas dapat ditebus masyarakat hanya dengan harga Rp 51 ribu per 5 kilogram. Harga normalnya Rp 10.900 per kilogram," ucap dia, Senin (23/10/2023).
Ia berharap, operasi pasar beras murah dapat membantu meringankan beban ekonomi masyarakat di tengah harga beras yang tinggi. Dadang Supriatna berharap beras murah yang disediakan Pemkab Bandung itu dapat diakses secara luas oleh masyarakat.
Ia melanjutkan, operasi pasar beras murah bertujuan mengendalikan harga beras di pasaran agar tidak terlalu tinggi. Dengan menjual beras dengan harga yang lebih terjangkau, diharapkan dapat mengurangi fluktuasi harga beras di pasaran.
Selain itu operasi pasar beras murah juga diharapkan dapat mengatur pasokan beras agar tetap stabil. Sekaligus diharapkan dapat menghindari kelangkaan beras dan menjaga stabilitas harga.
"Pada akhirnya saya berharap ikhtiar dengan operasi pasar ini dapat membantu menstabilkan inflasi di Kabupaten Bandung," kata dia.
Pada November mendatang, Pemkab Bandung juga berencana akan menggelar operasi pasar sembako yang disubsidi Pemkab Bandung. Operasi pasar murah ini juga akan digelar di 31 kecamatan se-Kabupaten Bandung.
"Nanti paket sembako yang normalnya dijual Rp 120 ribu, nanti bisa ditebus masyarakat dengan harga Rp 59 ribuan saja. Selisihnya kita akan subsidi," ucap dia.