Selasa 24 Oct 2023 10:20 WIB

Masih karena Konflik Timur Tengah, Rupiah Diprediksi Melemah Lagi

Rupiah mungkin masih berpeluang melemah terhadap dolar AS ke arah Rp 15.950.

Red: Fuji Pratiwi
Petugas menghitung uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Kamis (29/9/2022).
Foto: Prayogi/Republika.
Petugas menghitung uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Kamis (29/9/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan rupiah mungkin masih berpeluang melemah terhadap dolar AS sehubungan sentimen terhadap aset berisiko terlihat masih negatif karena pasar masih memantau perkembangan di Timur Tengah.

"Dolar AS terkoreksi terhadap sejumlah mata uang utama pada perdagangan kemarin dan indeks dolar berada di 105.60 pagi ini dari sebelumnya di atas 106. (Hal ini) seiring dengan tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS yang sedikit menurun, yield obligasi Tenor 10 tahun bergerak di sekitar 4,86 persen pagi ini, sebelumnya di sekitar 4,99 persen. Serangan darat Israel yang ditunda mungkin membantu menurunkan kekhawatiran pasar," ujar dia ketika dihubungi Antara, di Jakarta, Selasa (24/10/2023).

Baca Juga

Ia mengatakan, sentimen terhadap aset berisiko pada Selasa pagi ini terlihat masih negatif karena pasar masih memantau perkembangan di Timur Tengah. Sebagian indeks saham Asia masih bergerak negatif, seperti Nikkei, Hangseng, dan Kospi.

"Rupiah mungkin masih berpeluang melemah terhadap dolar AS ke arah Rp 15.950 dengan potensi penguatan di sekitar Rp 15.900," kata Ariston.