REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pemerintah memprediksi tambahan anggaran terkait pelaksanaan pemilihan umum 2024 sebesar Rp 17 triliun. Pemerintah telah mengalokasikan anggaran Rp 70,6 triliun digunakan pemilihan umum sejak 2022 melalui anggaran pendapatan dan belanja negara.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani, mengatakan jumlah tersebut masih akan ditambah Rp 17 triliun lagi jika pemungutan suara harus dilakukan hingga dua putaran.
"Anggaran cukup besar, sampai Rp 70-an triliun, tergantung putaran kedua, itu akan menambah Rp 17 triliun," ujarnya saat Kuliah Umum di Universitas Diponegoro, Senin (23/10/2023).
Secara umum, menurut Sri Mulyani, pemilihan umum memberikan dampak positif terhadap ekonomi, terutama belanja dari partai politik. Menurutnya pemilihan umum 2024 juga akan berdampak baik terhadap anggaran pendapatan belanja negara jika pesta demokrasi berjalan secara baik.