Selasa 24 Oct 2023 11:52 WIB

Ini Sosok Jenderal Marinir AS yang akan Bantu Israel Menyusun Rencana Perang Darat ke Gaza

Pentagon mengirim seorang jenderal yang ahli dalam peperangan perkotaan ke Israel.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
File - Unit artileri bergerak Israel menembakkan peluru dari Israel selatan menuju Jalur Gaza, di posisi dekat perbatasan Israel-Gaza, Israel, pada 15 Oktober 2023.
Foto: AP Photo/Ohad Zwigenberg
File - Unit artileri bergerak Israel menembakkan peluru dari Israel selatan menuju Jalur Gaza, di posisi dekat perbatasan Israel-Gaza, Israel, pada 15 Oktober 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Departemen Pertahanan AS, Pentagon, telah mengirim penasihat militer, termasuk seorang jenderal Korps Marinir yang ahli dalam peperangan perkotaan ke Israel. Mereka dikirim untuk membantu perencanaan perangnya dan mempercepat beberapa sistem pertahanan udara canggih ke Timur Tengah beberapa hari menjelang serangan darat yang diperkirakan akan terjadi di Gaza.

Salah satu perwira yang memimpin bantuan tersebut adalah Letjen Korps Marinir James Glynn, yang sebelumnya membantu memimpin pasukan operasi khusus melawan ISIS dan bertugas di Fallujah, Irak, selama beberapa pertempuran perkotaan paling sengit di sana.

Baca Juga

Glynn menjabat sebagai wakil komandan urusan tenaga kerja dan cadangan Korps Marinir sejak Oktober 2022. Ia memimpin Komando Operasi Khusus Pasukan Korps Marinir Amerika Serikat dari Juni 2020 hingga Mei 2022.

Glynn berasal dari Albany, New York. Pengabdiannya sebagai Marinir dimulai pada 1989 setelah lulus dari Akademi Angkatan Laut AS dengan gelar Bachelor of Science di bidang Teknik Mesin. 

Penugasan awalnya adalah dengan Batalyon ke-3, Resimen Marinir ke-3, di Hawaii. Ketika itu ia menjabat sebagai komandan peleton senapan selama Operasi Perisai Gurun/Badai Gurun dan kemudian sebagai Komandan Peleton Mortar 81 mm.

Glynn telah bertugas di berbagai posisi komando dan staf, antara lain Marine Barracks 8th & I, Washington, DC; Batalyon 1, Resimen Marinir ke-4, Camp Pendleton, California;  Stasiun Perekrutan Korps Marinir, San Antonio, Texas; I Pasukan Ekspedisi Marinir, dan Sekolah Operasi Khusus Komando Operasi Khusus Pasukan Korps Marinir (MARSOC), Camp Lejeune, NC.  Selain itu, Glynn dikerahkan dengan empat Unit Ekspedisi Marinir (Kemampuan Operasi Khusus).

Saat ditugaskan di G-3, Operasi Masa Depan, Pasukan Ekspedisi Marinir ke-1, Glynn bertugas di Fallujah, Irak untuk mendukung Operasi  Kebebasan Irak II.  Ia kemudian kembali ke Irak pada 2006-2007 sebagai Komandan Tim Pendaratan Batalyon, Batalyon 2, Resimen Marinir 4, Unit Ekspedisi Marinir ke-15 (Kemampuan Operasi Khusus).

Glynn adalah perwira gabungan yang memenuhi syarat setelah tiga tahun bertugas di Komando Operasi Khusus Teater- Afrika, di Stuttgart, Jerman dan penempatan baru-baru ini dengan Satuan Tugas Gabungan Operasi Khusus, Operation Inherent Resolve (Fwd), di Bagdad, Irak.

Glynn adalah lulusan Program Manajemen Lanjutan Harvard Business School dan memperoleh gelar Master of Science dalam Urusan Keamanan Nasional dari US Army War College.

Glynn juga meraih gelar Master of Science dalam Studi Militer dari Sekolah Staf dan Komando Korps Marinir dan merupakan seorang  lulusan Sekolah Perang Amfibi Korps Marinir. Glynn menerima sejumlah penghargaan meliputi Medali Layanan Unggul Pertahanan, Medali Legiun Merit dengan satu bintang emas, Medali Bintang Perunggu, Medali Hati Ungu, Medali Layanan Berjasa dengan satu bintang emas, serta Medali Penghargaan Angkatan Laut dan Korps Marinir dengan satu bintang emas.

Glynn juga menerima Medali Penghargaan Angkatan Laut dan Korps Marinir dengan satu bintang emas, Medali Prestasi dengan Perangkat Pembeda Tempur dan satu bintang emas, serta Pita Aksi Tempur dengan satu bintang emas. Glynn sudah menikah dan memiliki dua anak.

Pada 6 September 2022, Glynn dinominasikan untuk promosi jabatan menjadi letnan jenderal dan ditugaskan sebagai wakil komandan urusan tenaga kerja dan cadangan Korps Marinir Amerika Serikat. Pencalonannya dikonfirmasi melalui pemungutan suara Senat pada 29 September 2022.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement