Selasa 24 Oct 2023 12:27 WIB

Jabar Waspada Cacar Monyet, Pasca 7 Kasus Ditemukan di Jakarta

Beberapa fasilitas kesehatan mulai disiapkan untuk penanganan kasus cacar monyet.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Gita Amanda
 Foto dari mikroskop elektron yang dipasok Pengendalian dan Pencegahan Penyakit pada 2003 memperlihatkan virus monkeypox penyebab cacar monyet. Belgia menerapkan aturan karantina 21 hari untuk penderita cacar monyet.
Foto: Cynthia S. Goldsmith, Russell Regner/CDC via
Foto dari mikroskop elektron yang dipasok Pengendalian dan Pencegahan Penyakit pada 2003 memperlihatkan virus monkeypox penyebab cacar monyet. Belgia menerapkan aturan karantina 21 hari untuk penderita cacar monyet.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebanyak tujuh orang kini telah dinyatakan positif aktif kasus penyakit cacar monyet atau Monkeypox di DKI Jakarta. Saat ini, ketujuh pasien tengah menjalani isolasi di rumah sakit. 

Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes Jawa Barat, Rochady Hendra Setya Wibawa mengatakan, 27 kabupaten dan kota belum melaporkan adanya temuan kasus itu. Namun, sebagai antisipasi langkah kewaspadaan akan diterapkan. 

"Kami saat ini menerapkan status waspada. Beberapa fasilitas kesehatan kini mulai disiapkan untuk penanganan kasus cacar monyet," ujar Rochady, Selasa (24/10/2023). 

Rochady mengatakan, Provinsi Jawa Barat memang paling dekat dengan DKI Jakarta. Jadi, semua langkah mitigasi dan penanganan pada penyakit ini harus sudah disiapkan oleh pemerintah kabupaten dan kota di Jawa Barat. 

"Rumah sakit-rumah sakit atau puskesmas sudah mulai menyiapkan tempat isolasi. Tidak seperti Covid sih isolasinya ya, isolasinya biasa. Hanya untuk menjaga penularan ke orang yang lain lah, gitu maksudnya," katanya. 

Selain itu, kata dia, Dinkes Jawa Barat juga meminta agar kabupaten dan kota berperan aktif melaporkan langsung temuan kasus cacar monyet. Sebab, penanganan nantinya akan turut dilakukan langsung juga oleh Kementerian Kesehatan. 

"Jadi kalau ditemukan kasus-kasus atau gejala mengarah pada cacar monyet, itu dilaporkan,  kemudian diambil sampelnya, dikirim ke Jakarta. Nanti untuk tindak lanjut lebih lanjut gitu," katanya. 

Cacar monyet sendiri, kata dia, sifat penularannya berbeda dengan Covid-19. Penularan monkeyvox, terjadi lewat bersentuhan langsung dan bisa lewat luka yang diderita oleh pasien. Oleh sebab itu, dia mendorong agar masyarakat tetap menjaga kesehatan agar imunitas tubuh baik. 

"Di kasus-kasusnya (cacar monyet) memang ditemukan imunitasnya tidak baik, sehingga ya pertama tentu kita perbaiki imunitas kita ya,  dengan makan yang sehat, vitamin, kemudian olahraga yang cukup," katanya. 

Kemudian, kata dia, masyarakat juga diminta bisa menghindari beberapa orang yang memiliki kondisi tubuh yang mengarah pada ciri-ciri cacar monyet. Sebab, penyakit ini menular karena kontak erat. 

"Hindari kontak dengan memang kalau ada orang dengan tampak seperti keropeng-keropeng, cacar-cacar itu juga dihindari untuk kontak erat ya, supaya menghindari penularan," katanya. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement