REPUBLIKA.CO.ID, LONDON— Departemen kepolisian Inggris mendapat kritik dari beberapa pihak akhir pekan lalu. Hal ini menyusul teriakan 'jihad', yang bergema dalam aksi protes anti-Israel.
Kepala Departemen Kepolisian terbesar Inggris pun menanggapi kritik tersebut pada Senin (23/10/2023) kemarin. Diketahui, pasukannya tidak melakukan penangkapan terhadap pihak yang meneriakkan "jihad" tersebut.
Komisaris Polisi Metropolitan Mark Rowley membela polisi. Dia memberikan alasan, bahwa pihaknya tidak dapat memaksakan “selera dan kepatutan”.
Dia juga menyarankan jika politisi ingin tindakan yang lebih keras diambil, mereka harus mempertimbangkan untuk mengubah undang-undang.