Selasa 24 Oct 2023 13:58 WIB

Dalam 24 Jam Terakhir, Israel Klaim Bunuh Tiga Wakil Komandan Hamas

Dalam 24 jam terakhir, IDF pun mengaku membombardir 400 fasilitas milik Hamas

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim mereka berhasil membunuh tiga wakil komandan Hamas
Foto: EPA-EFE/MOHAMMED SABER
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim mereka berhasil membunuh tiga wakil komandan Hamas

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV – Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim mereka berhasil membunuh tiga wakil komandan Hamas dalam serangannya selama sehari terakhir ke Jalur Gaza. Dalam 24 jam terakhir, IDF pun mengaku membombardir 400 fasilitas milik Hamas.

“Dalam operasi skala besar untuk membongkar kemampuan teroris Hamas, IDF menyerang puluhan pria bersenjata Hamas yang bersiap untuk menembakkan roket dan melakukan serangan teror terhadap wilayah dalam negeri Israel. Selama sehari terakhir, jet tempur IDF menyerang puluhan infrastruktur teror dan markas Hamas di lingkungan Shuja'iyya, Shati, Jabalia, Daraj Tuffah, dan Zaytun,” kata IDF melalui Telegram, Selasa (24/10/2023), dikutip laman Al Arabiya.

Baca Juga

IDF menambahkan, jet tempur Israel juga membombardir terowongan operasional Hamas. IDF menyebut, terowongan itu memberikan akses cepat bagi operasi Hamas ke garis pantai. “(IDF) menyerang pusat komando yang digunakan oleh operasi Hamas dan tempat persiapan yang terletak di masjid-masjid yang digunakan oleh Hamas,” ungkapnya. 

IDF menyatakan bahwa wakil komandan batalyon Nuseirat, Shati, dan Furqan Hamas tewas dalam serangan itu. Militer Israel memang turut membidik masjid dalam kampanye serangan udaranya ke Jalur Gaza. Sejak agresi dimulai pada 7 Oktober 2023 lalu, sedikitnya 31 masjid sudah dilaporkan hancur akibat dibombardir Israel. “Jumlah masjid yang hancur total sejak awal serangan Israel di Gaza meningkat menjadi 31,” kata Kementerian Wafak dan Agama di Jalur Gaza, Ahad (22/10/2023) lalu, dikutip laman Middle East Monitor.

Kementerian Wakaf dan Agama Gaza juga sempat menyorot tindakan Israel menyerang gereja di wilayah tersebut. Pada Kamis (19/10/2023) pekan lalu, Israel mengebom Gereja Santo Porfiri. Gereja tersebut merupakan salah satu gereja tertua di dunia yang dibangun antara tahun 1150 dan 1160-an. Serangan udara Israel ke gereja tersebut membunuh sedikitnya 18 orang.

Serangan ke Gereja Santo Porfiri memantik reaksi keras dari dunia internasional. Hal itu karena ketika dibom Israel, gereja tersebut tengah menampung warga Gaza yang sedang berlindung. Menurut Aid to the Church in Need (ACN), di antara para korban meninggal, terdapat beberapa pemuda yang merupakan bagian dari “Proyek Penciptaan Lapangan Kerja” bagi pemuda Kristen, yang dijalankan oleh Patriarkat Latin Yerusalem.

Pemboman Gereja Santo Porfiri dikutuk keras oleh Dewan Gereja Dunia (WCC). “Kami mengutuk serangan yang tidak masuk akal terhadap kompleks suci ini dan menyerukan kepada komunitas dunia untuk menegakkan perlindungan di Gaza terhadap tempat-tempat perlindungan, termasuk rumah sakit, sekolah, dan rumah ibadah,” ujar Sekretaris Jerry Pillay, dikutip laman Vatican News. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement