REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu anhu salah satu sahabat utama Nabi Muhammad SAW. Abu Bakar juga khalifah pertama yang dibaiat setelah meninggalnya Nabi Muhammad SAW.
Abu Bakar sangat patuh kepada Allah SWT dan Rasul-Nya. Umar bin Khattab sampai mengatakan bahwa kebaikan yang dilakukan Abu Bakar sulit diikuti oleh orang-orang setelahnya.
Dikisahkan, ketika Abu Bakar menjadi khalifah, Abu Bakar berkhutbah atau pidato di hadapan orang-orang. Abu Bakar berkata, "Aku telah diserahi amanah untuk menangani urusan kalian, tetapi aku bukanlah yang terbaik di antara kalian."
"Jika aku berbuat baik, bantulah aku. Sebaliknya jika aku berbuat jahat, luruskanlah aku."
"Kejujuran itu berarti menjalankan amanah, sedang dusta itu berarti khianat."
"Orang yang lemah di antara kalian adalah orang kuat di sisiku hingga aku berhasil mengembalikan haknya (yang telah dirampas orang lain). Adapun orang yang kuat di antara kalian adalah orang yang lemah di sisiku hingga aku berhasil mengambil hak (yang telah dirampas darinya) Insya Allah."
"Setiap kaum yang meninggalkan seruan jihad di jalan Allah, Allah pasti akan menimpakan kehinaan untuk mereka."
"Setiap kemaksiatan yang tersebar bebas di suatu kaum, maka mereka semua akan terkena bencana dari Allah SWT."
"Taatilah aku selama aku menaati Allah dan Rasul-Nya. Jika aku mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, janganlah kalian taat kepadaku."
"Sholatlah kalian! Semoga Allah melimpahkan rahmat kepada kalian semua."
Kisah Abu Bakar ini dilansir dari buku 150 Kisah Abu Bakar Ash-Shiddiq yang ditulis Ahmad Abdul Al Al-Thahthawi yang disunting, diterjemahkan dan diterbitkan kembali PT Mizan Pustaka, 2016.