REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perayaan tahunan Jakarta Coffee Week (Jacoweek) 2023 kembali hadir untuk para pencinta kopi. Jacoweek 2023 akan berlangsung pada 3-5 November 2023 di Hall 10, Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang.
Salah satu penggagas Jakarta Coffee Week, Hendri Kurniawan, mengatakan Jacoweek 2023 mengusung tema "Past, Present, Future". Jacoweek 2023 akan mengajak pengunjung belajar sejarah kopi, menggali kondisi dunia kopi saat ini, dan membayangkan masa depan kopi.
"Pengunjung yang hadir dapat flashback ke masa lalu dan melihat apa yang telah dilalui hingga membuat kopi berkembang dan eksis hingga saat ini, juga melihat gambaran kopi di masa depan," kata Hendri pada konferensi pers Jacoweek 2023, Selasa (24/10/2023).
Saat memasuki area kegiatan, pengunjung bakal disambut pameran linimasa tentang sejarah kopi di Indonesia. Untuk mendapatkan sebagian konten sejarah itu, Jacoweek bekerja sama dengan KITLV-Jakarta, yang merupakan bagian dari Leiden University Libraries (UBL) Belanda.
Apa saja yang ada di Jacoweek 2023? Penikmat kopi bisa mengunjungi sekitar 200 gerai terkait kopi, baik jenama kopi lokal maupun internasional. Para petani kopi dari berbagai daerah di Indonesia akan berkumpul. Jacoweek 2023 pun akan menghadirkan produsen dan distributor mesin kopi dan teh.
Pengunjung bisa belajar langsung dari para ahli kopi di Jacoweek 2023. Sebab, para juara barista tingkat dunia akan berbagi ilmu di acara ini. Sebut saja Boram Um dari Brasil, Cole Torode dari Kanada, Young Baek dari Australia, dan para pakar lain yang akan menjadi pemateri di berbagai sesi.
Daya tarik lain di Jacoweek 2023 yang penyelenggaraannya mendapat dukungan penuh dari Bank Mandiri adalah kompetisi tahunan yang seru. Ada kompetisi Tarung Tiga, VNT Roasting Challenge, dan Jacoweek Cup of the Year.
Dari Aceh hingga Papua, masyarakat Indonesia memiliki budaya ngopi yang berbeda. Tahun ini, Jacoweek 2023 menghadirkan budaya ngopi dari dua daerah, yakni kopi joss dari Yogyakarta dan tradisi nyethe dari Tulungagung.
Kopi joss biasanya ada di angkringan, sajian kopi tradisional yang diracik dengan gula dan air panas, lalu dicelupkan potongan arang panas. Sementara, tradisi nyethe berasal dari kata cethe, yang artinya ampas kopi.
"Semangat keberlanjutan industri kopi di masa depan atau coffee for sustainability menjadi perhatian kami, termasuk bagaimana ampas kopi dapat digunakan sebagai bahan bermanfaat untuk menjadi produk yang berguna," tutur Hendri.
Bagi penikmat kopi yang ingin merasakan keseruan rangkaian acara Jacoweek 2023, tiket masuknya seharga Rp 35 ribu. Tiket presale dengan harga Rp 25 (25 rupiah) bisa dibeli di Livin’ Sukha melalui apps Livin’ by Bank Mandiri mulai 26 Oktober 2023 dengan kuota terbatas.