REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Shelter Manahan akan disterilkan mulai Rabu (25/10/2023) hingga Selasa (5/12/2023) guna pelaksanaan Piala Dunia U-17 yang akan digelar di Kota Solo pada November mendatang.
Kadisdag Kota Solo Heru Sunardi mengungkapkan pihaknya telah menyediakan tempat pengganti untuk para pedagang. Namun, tak semua pedagang dapat menempati lantaran harus menunggu shelter yang kosong.
"Kami mulai pada 25 Oktober sampai 5 Desember di saat libur panjang. Kami menawarkan ada yang mau ruang ruang untuk berjualan di shelter-shelter yang kosong, misalnya di Sriwedari Kerten barat, di tempat lain, tapi kami tidak bisa menampung secara kelompok," kata Heru, Selasa (24/10/2023).
Heru mengaku telah melakukan sosialisasi dan para pedagang telah menerima penawaran tersebut. "Sementara itu, sudah kami sosialisasikan, sudah bersurat, pedagang juga sudah menerima," ujarnya.
Senada, Kadispora Solo Rini Kusumandari menjelaskan pengosongan shelter Manahan memang sudah ketentuan dari pihak FIFA. Namun, ia mengatakan pemkot tetap berusaha agar para pedagang masih bisa berjualan di tempat lain
"Shelter Manahan tutup mulai 25 Oktober, pindahan kan kita sudah memberikan tempat alternatif di mana, tapi gak bisa masuk semua. Intinya mereka tetap bisa jualan, nanti ngisi tempat yang kosong gitu," kata dia.
Terkait persiapan Piala Dunia U-17, Rini mengaku sudah mencapai 95 persen. Ia juga mengatakan per 27 Oktober, Stadion Manahan sudah berada di bawah otoritas FIFA.
"Adapun target kami 25 Oktober tapi ini harus mundur jadi 27 Oktober sudah harus selesai. Pengerjaan lampu dari DPUPR dan kami Dispora kemungkinan mundur, nanti dari FIFA ngecek lagi di 28 Oktober karena masih ada waktu," ungkapnya.
Rini menambahkan, FIFA dijadwalkan tiba di Solo sekitar 25 Oktober. Mereka juga akan berkantor di Manahan per 27 Oktober mendatang.
"Intinya tanggal 1 November 2023 sudah running karena sudah selesai. Nanti tanggal 27 Oktober semua kawasan Manahan sudah otoritas FIFA. Nanti yang masuk harus memiliki id card untuk masuk," ujar Rini.