Selasa 24 Oct 2023 21:56 WIB

Polda DIY Gelar Rakor Lintas Sektor Persiapan Pengamanan Pemilu 2024

Kapolda DIY verharap pelaksanaan Pemilu 2024 dapat berjalan aman dan sukses.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Fernan Rahadi
Ilustrasi pengamanan capres dan cawapres menjelang pemilu 2024
Foto: dok web
Ilustrasi pengamanan capres dan cawapres menjelang pemilu 2024

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Polda DIY menggelar rapat koordinasi lintas sektoral mengenai persiapan dan kesiapan stakeholder pada penggelaran Operasi Mantap Brata Progo 2023-2024, di Gedung Anton Soedjarwo Mapolda DIY, Senin (23/10/2023). Rakor digelar untuk mematangkan persiapan pengamanan Pemilu 2024. 

Rakor dihadiri Kapolda DIY Irjen Pol Suwondo Nainggolan, Forkopimda, Para Pejabat Utama Polda DIY, Kapolres/ta jajaran dan stakeholder terkait dalam pengamanan Pemilu 2024. Suwondo mengatakan, bahwa rapat lintas sektoral kali ini menjelaskan tentang Operasi Mantap Brata Progo 2023-2024 kepada seluruh stakeholder yang memiliki tugas dan tanggung jawab mengamankan penyelenggaraan Pemilu 2024.

"Rapat kali ini sebagai langkah koordinasi walaupun koordinasi-koordinasi sebelumnya sudah dilaksanakan, namun ini rapat resmi untuk menentukan koordinasi selanjutnya tentang HTCK dan Tupoksi masing-masing," kata Suwondo.

Ia berharap pelaksanaan Pemilu 2024 dapat berjalan aman dan sukses serta dapat memberikan manfaat kepada masyarakat. Suwondo menjelaskan sukses yang dimaksud yakni keterlibatan pemilihnya yang lengkap dan besar baik secara kuantitas maupun kualitas, penyelenggaraannya aman dan memberikan manfaat bagi masyarakat Jogja dan Indonesia. 

"Ini adalah pesta demokrasi, kita sebut sebuah pesta dengan suka cita tanpa adanya korban", ucapnya. 

Suwondo juga mengatakan bahwa pihaknya akan selalu bekerja sama dengan KPU untuk memberantas pemberitaan bohong tentang Pemilu guna meminimalisir gesekan yang terjadi di masyarakat. Suwondo memastikan pihaknya akan bekerja sama dengan KPU begitu ada berita yang bersifat hoaks dan sebagainya, 

"Nantinya (KPU) akan meng-counter hoaks dengan statemen resmi dari lembaga. Begitu juga urusannya dengan penyidikan/Polri maka Humas yang akan menjawab langsung dan menyatakan bahwa itu hoaks. Apabila berita yang di terima itu benar, maka kita akan katakan benar, namun jika berita itu bohong maka kita katakan bohong. Maka kita akan teruskan sampai ke Polsek dan Bhabinkamtibmas supaya tahu apa yang sedang dan sebenarnya terjadi untuk mengantisipasi gesekan," kata Suwondo.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement