Selasa 24 Oct 2023 17:10 WIB

Hari Santri Nasional dan Momentum Kebangkitan Santripreneur

Pesantren mempunyai potensi kewirausahaan tinggi.

Ilustrasi Pondok Pesantren. Pesantren mempunyai potensi kewirausahaan tinggi
Foto: ANTARA/NOVRIAN ARBI
Ilustrasi Pondok Pesantren. Pesantren mempunyai potensi kewirausahaan tinggi

Oleh : Fathan Subchi, Wakil Ketua Komisi XI DPR

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Bangsa Indonesia baru saja merayakan hari santri yang jatuh setiap tanggal 22 Oktober. Hari Santri sudah selayaknya menjadi momentum penting untuk menghargai dan mempromosikan peran santri dalam mendukung ekonomi Indonesia.

Dari sekian juta santri yang tersebar di berbagai Pesantren tidak hanya berperan dalam peningkatan moral dan agama, tetapi juga memiliki potensi besar dalam mendukung perekonomian nasional.

Baca Juga

Salah satu potensi strategis yang dimiliki para santri adalah kemampuan menggerakkan sektor riil di lingkungannya masing-masing melalui spirit kewirausahaan (enterpreneurship).

Kewirausahaan selama ini menjadi kekuatan pendorong utama dalam pertumbuhan ekonomi dan pembangunan sosial. Kewirausahaan sebagai salah satu roda penggerak ekonomi nasional dapat mendorong lahirnya inovasi, penciptaan lapangan kerja baru, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Di Indonesia, semangat kewirausahaan memang tumbuh pesat. Namun sayangnya, jumlah wirausahawan di Indonesia relatif masih rendah dibandingkan negara-negara lainnya.

Saat ini rasio kewirausahaan Indonesia baru 3,5 persen, hanya separuh dari Singapura yang mencapai 8,8 persendari total penduduk. Bahkan di negara-negara maju rasionya rata-rata di atas 10-12 persen.

Padahal untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju pada 2045, salah satu prasyarat yang dibutuhkan adalah melahirkan lebih banyak wirausahawan baru sehingga dapat mendorong peningkatan pendapatan per kapita penduduk.

Pemerintah sendiri melalui Peraturan Presiden No 2 Tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional telah menetapkan target rasio kewirausahaan dapat mencapai 3,95 persen pada 2024.

Sebetulnya Indonesia memiliki modalitas yang besar dalam mencetak para enterpreneur baru utamanya dari kelompok pemuda, termasuk para santri yang jumlahnya jutaan tersebar di berbagai pesantren.

Baca juga: Secarik Alquran Bertuliskan Ayat As-Saffat Ditemukan di Puing Masjid Gaza, Ini Tafsirnya

Terlebih lagi Indonesia tengah memasuki era bonus di mana 69,3 persen penduduk merupakan penduduk berusia produktif. Namun, potensi besar yang dimiliki oleh pesantren dalam mendorong kewirausahaan santri belum sepenuhnya dioptimalkan.

Dengan keberadaan pesantren yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia, termasuk di pedesaan sesungguhnya menjadi aset penting negara dalam konteks mendukung upaya peningkatan jumlah entrepreneur.

Selama ini, pesantren mampu memberikan landasan pendidikan dan mental yang kuat kepada santri. Bukan hanya pendidikan pada aspek agama saja, santri juga mempelajari berbagai ilmu pengetahuan, termasuk ekonomi dan bisnis. Pesantren membekali santri dengan pengetahuan yang dapat diterapkan dalam sektor ekonomi.

Peran santri dalam perekonomian Indonesia sangat penting. Mereka membawa pengetahuan, keterampilan, dan etika kerja yang dapat membantu memajukan ekonomi negara ini.

Penting bagi pemerintah, masyarakat, dan lembaga pendidikan untuk mendukung dan memanfaatkan potensi besar yang dimiliki santri dalam membangun perekonomian Indonesia.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement