REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- PT Kian Santang Muliatama Tbk (RGAS) yang merupakan perusahaan penyedia produk dan jasa dalam industri minyak dan gas, terutama industri penunjang gas. Perusahaan berupaya mengedepankan penggunaan produk-produk dalam negeri untuk pelaksanaan setiap penanganan proyek yang selama ini dilakukan.
Bahkan, perusahaan telah menerapkan kebijakan manajemen mutu yang telah terakreditasi dari lembaga internasional.
Direktur Utama Kian Santang Muliatama Edy Nurhamid Amin menjelaskan, komitmen perusahaan dalam mendukung penggunaan produk lokal tidak perlu diragukan lagi. Beberapa produk yang dimiliki perusahaan mempunyai kandungan lokal yang sangat tinggi.
Hal ini juga sejalan dengan upaya pemerintah yang tengah gencar dalam menjalankan program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) sebagai upaya membangkitkan produktivitas pelaku industri di tanah air.
"Beberapa produk unggulan perusahaan telah memiliki kandungan lokal, TKDN lebih dari 92 persen dan termasuk tertinggi dibandingkan para pesaing dengan kategori produk sejenis", ungkapnya melalui pernyataan tertulis di Jakarta, Selasa (24/10/2023).
Edy menambahkan, produk unggulan perseroan seperti Konverter Kit yang dihasilkan oleh perusahaan selama ini juga telah memiliki Sertifikat Nasional Indonesia (SNI). Adapun produk unggulan lain yang dihasilkan perseroan diantaranya yakni regulator natural gas dan transition fitting jaringan gas rumah tangga, salah satu penggunaan dana IPO juga digunakan perusahaan untuk mengakuisisi PT Karya Instrumindo Simpati yang merupakan pemilik produk pressure gauge dalam negeri (TKDN) dengan merk BIMA.
"Tentu hal ini bermakna positif bagi pengembangan industri nasional dan tentu saja kegiatan produksinya tetap dilakukan dengan mengedepankan aspek keamanan dan keselamatan dari penggunanya", tutupnya.
PT Kian Santang Muliatama Tbk menawarkan 334 juta saham baru atau setara 22,9 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) saham. Dalam prospektusnya, perusahaan menetapkan nilai nominal Rp 40 per saham dan rentang harga penawaran sebesar Rp 115 hingga Rp 122 per saham.
Nantinya, perusahaan menargetkan dapat dana segar sebanyaknya Rp 40,7 miliar dan bakal digunakan pembelian 99 persen saham Kian Santang dan setoran modal kerja sebesar Rp 14 miliar.
Selain itu, sebanyak Rp 6 miliar digunakan setoran modal dan pembelian 99 persen saham PT Karya Instrumindo Simpati. Kemudian sebesar Rp 9 miliar akan digunakan akuisisi merek Ergas dan Kians. Sisanya akan digunakan modal kerja perusahaan yaitu pembiayaan kebutuhan operasional sehari-hari.