Rabu 25 Oct 2023 06:02 WIB

To the Moon, Satu Bitcoin Sudah Seharga Fortuner

Melonjaknya harga bitcoin dipicu keyakinan bolehnya kripton masuk bursa.

Red: Fuji Pratiwi
Iklan Bitcoin, salah satu cryptocurrency, ditampilkan di sebuah gedung di Hong Kong, pada 18 November 2021.
Foto: AP Photo/Kin Cheung
Iklan Bitcoin, salah satu cryptocurrency, ditampilkan di sebuah gedung di Hong Kong, pada 18 November 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Bitcoin naik hampir 10 persen pada Selasa (24/10/2023) menjadi 34.872 dolar AS atau sekitar Rp 550 juta (kurs Rp 15.800), tertinggi dalam hampir satu setengah tahun. Melambungnya harga bitcoin terjadi tengah meningkatnya spekulasi bahwa reksa dana bitcoin (bitcoin fund) yang dapat diperdagangkan di bursa akan segera terwujud.

Kenaikan harga bitcoin kemarin menyusul lonjakan 10 persen pada Senin (23/10/2023), ketika bitcoin mencatatkan hari terbaiknya dalam hampir satu tahun. Tren bullish itu pun menyebar ke seluruh pasar kripto yang lebih luas dan ke saham-saham terkait. Persetujuan apa pun dari Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) terhadap reksa dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) yang mengandung bitcoin diperkirakan akan mendorong permintaan uang kripto ini.

Baca Juga

ETF bitcoin spot kabarnya akan memungkinkan investor yang sebelumnya waspada terhadap akses kripto ke aset di pasar saham, dapat mengantarkan gelombang modal baru ke sektor ini. "Nilai aset apa pun, pada dasarnya, adalah soal jumlah orang yang menggunakannya," kata Kepala Investasi di Saxo, Steen Jakobsen, dilansir Reuters, Rabu (25/10/2023).

"Jadi ETF akan menarik perhatian banyak orang dan meningkatkan likuiditas," kata dia menambahkan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement