Rabu 25 Oct 2023 07:17 WIB

Layanan Penerbangan Tasikmalaya-Jakarta Masih Diupayakan

Layanan penerbangan Citilink yang dibuka awal Oktober hanya beroperasi tiga kali.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Irfan Fitrat
Bandara Wiriadinata, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (2/10/2023).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Bandara Wiriadinata, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (2/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA — Layanan penerbangan komersial maskapai Citilink di Bandara Wiriadinata, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, tak bertahan lama. Baru dibuka pada 2 Oktober 2023, layanan penerbangan dengan rute Jakarta-Tasikmalaya dan sebaliknya itu disebut hanya beroperasi tiga kali.

Hadirnya layanan penerbangan komersial tersebut merupakan hasil kerja sama bisnis CV Adirama Mitra Sehati (AMS) dan Citilink. Layanan penerbangan dibuka dua kali dalam satu pekan, setiap Senin dan Sabtu, dengan rute Bandara Halim Perdanakusuma-Bandara Wiriadinata dan sebaliknya. Namun, CV AMS menyampaikan kerja sama berakhir per 17 Oktober 2023.

Baca Juga

Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya Ivan Dicksan mengatakan, layanan penerbangan komersial di Bandara Wiriadinata itu masih diupayakan beroperasi kembali. Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya dan pihak terkait disebut mencari investor baru. Upaya pendekatan juga dilakukan ke maskapai Citilink, dengan harapan bisa menyediakan sendiri jadwal reguler. “Sampai sekarang masih belum ada kabar,” kata dia, saat dihubungi Republika, Selasa (24/10/2023).

Berdasarkan hasil evaluasi sementara, menurut Ivan, salah satu penyebab berhentinya layanan penerbangan komersial itu adalah kurang optimalnya sosialisasi dan promosi. Sistem penjualan tiket juga disebut menjadi masalah tersendiri. “Ini kan juga skemanya carter pesawat, sehingga penjualan tiket tidak muncul di website Citilink dan e-commerce lainnya. Jadi, orang bingung beli tiket di mana,” kata Ivan.

Menurut Ivan, persoalan itu sudah menjadi bahan evaluasi Pemkot Tasikmalaya dan CV AMS. Termasuk juga soal jadwal penerbangan. Namun, layanan penerbangan malah berhenti. 

Pemkot Tasikmalaya disebut berterima kasih kepada CV AMS yang mencoba mengaktifkan kembali layanan penerbangan komersial di Bandara Wiriadinata. Namun, pihak CV AMS kemungkinan kurang siap. “Kita tunggu saja, mudah-mudahan ada yang berminat lagi, atau Citilink langsung yang buat penerbangan reguler,” ujar Ivan. 

Ivan mengeklaim, berdasarkan survei yang dilakukan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), permintaan atau demand layanan penerbangan rute Tasikmalaya-Jakarta cukup tinggi. Bahkan, tak sedikit warga di Kabupaten Ciamis atau Kota Banjar yang menanyakan layanan penerbangan itu. “Mudah-mudahan itu bisa jadi pertimbangan untuk jadi program reguler,” kata dia.

Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Wiriadinata Letkol Pnb Adi Putra Buana mengatakan, layanan penerbangan komersial dari maskapai Citilink di Bandara Wiriadinata, yang dibuka awal Oktober 2023, hanya beroperasi tiga kali. Setelah itu, layanan penerbangan berhenti. “Kemarin hanya tiga kali. Yang minim (penumpang) itu dari Jakarta ke sini (Tasikmalaya),” kata dia.

Bahkan, disebut dalam satu penerbangan hanya ada delapan penumpang. Sementara untuk penerbangan dari Bandara Wiriadinata ke Halim Perdanakusuma dinilai cukup baik okupansinya, bisa mencapai sekitar 75-80 persen. “Mungkin kurang promosi di Jakarta karena pembelian tiket baru bersifat online, belum dari Citilink. Di e-commerce juga belum muncul,” kata Adi.

Karena itu, Adi menyarankan operator penerbangan melakukan evaluasi. Promosi penjualan tiket juga dinilai harus lebih disiapkan.

Adi mengatakan, meskipun saat ini layanan penerbangan komersial berhenti, izin penerbangan untuk rute Tasikmalaya-Jakarta masih berlaku. Fasilitas penerbangan di Bandara Wiriadinata juga dinilai tak ada masalah. “Ini hanya diberhentikan sementara. Sekarang juga Pemkot Tasikmalaya sedang negosiasi dengan Citilink, agar Citilink juga bisa bantu promosi,” kata dia.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement