Rabu 25 Oct 2023 08:52 WIB

Euforia Harga Bitcoin, Trader Diminta Tetap Pantau Kondisi

Rapat FOMC The Fed akhir bulan ini akan berimbas pada sentimen bagi bitcoin.

Red: Fuji Pratiwi
 Tanda bitcoin ditempatkan di depan kantor pertukaran crypto di Pristina, Kosovo, 10 Januari 2022.
Foto: EPA-EFE/VALDRIN XHEMAJ
Tanda bitcoin ditempatkan di depan kantor pertukaran crypto di Pristina, Kosovo, 10 Januari 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasar kripto mayoritas menguat dalam 24 jam terakhir yang didorong oleh optimisme terhadap persetujuan ETF Bitcoin dan dominasi Bitcoin yang kian meningkat.

Terlebih, pada Selasa, 24 Oktober 2023 pukul 06.00 WIB, ETF Bitcoin Spot yang diajukan BlackRock telah terdaftar di Lembaga Depositori dan Kliring AS (Depository Trust & Clearing Corporation, DTCC). Hal ini membuat BlackRock akan memiliki ticker IBTC ketika diperdagangkan.

Baca Juga

Melansir data Coinmarketcap, Rabu, 25 Oktober 2023 pagi, harga sejumlah aset seperti Bitcoin (BTC) menghijau 19,89 persen dalam sepekan. Saat ini, harga Bitcoin berada di level 34.017 dolar AS per koin atau setara Rp 539 juta (asumsi kurs Rp 15.871 per dolar AS). Kondisi ini menggambarkan harga tertinggi Bitcoin selama 1,5 tahun terakhir.

Sementara Ethereum (ETH) menguat 14,56 persen sepekan, berada di level Rp 29 juta per koin. Selanjutnya, Binance coin (BNB) juga terapresiasi. Dalam 24 jam terakhir BNB meningkat 7,48 persen sepekan. Hal itu membuat BNB di level harga Rp 3,6 juta per koin.

Crypto Analyst Reku Afid Sugiono menjelaskan katalis utama kondisi ini adalah optimisme keputusan ETF Bitcoin terutama terhadap ARK Investment yang dijadwalkan pada 10 Januari 2024 mendatang dan terdaftarnya ticker pengajuan ETF Bitcoin Spot oleh BlackRock di DTCC.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement