REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berbicara tentang bangsa Yahudi, artinya berbicara tentang asal-usul, sejarah, taktik dan permainan yang mereka lakukan. Sehingga bangsa itu berhasil mendirikan sebuah negara Yahudi di bumi Palestina yang bersifat temporer.
William G. Carr dalam buku Yahudi Menggenggam Dunia menjelaskan, di antara kerajaan tersebut yang terkenal adalah kerajaan Sumeria dan kerajaan Yahuda. Raja Sargeus dari Yunani pernah menyerbu negeri Sumeria pada tahun 576 SM. Sedang raja Nebuchadnezzar II dari Babilonia menyerbu kerajaan Israel yang ibu kotanya Yerusalem, kemudian menghancurkan Kuil Sulaiman.
Orang-orang Yahudi ditawan dan digiring ke Babilonia. Di sinilah para tokoh Yahudi membesarkan hati kaumnya dengan konsep janji Tuhan dan Bumi Nenek Moyang. Sejak itu, dalam perjalanannya mereka selalu berusaha untuk bisa kembali ke Palestina dengan berbagai cara dan upaya. Namun, mereka selalu menemui kegagalan, meskipun telah mencoba berkali-kali.
Bahkan, akibatnya justru membuat mereka bertambah ketat di bawah pengawasan penguasa. Tidak jarang kekejaman penguasa menjadi penderitaan rutin yang mereka alami. Ini mengakibatkan kegiatan-kegiatan eksodus dan diaspora orang-orang Yahudi makin meluas ke seluruh penjuru bumi untuk menyelamatkan diri.