Rabu 25 Oct 2023 14:54 WIB

Gedung Putih Klaim MBS Pertimbangkan Normalisasi Israel-Saudi Dilanjutkan Setelah Perang

Normalisasi tidak lagi menjadi prioritas paling mendesak bagi AS dan Israel

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) sepakat melanjutkan upaya normalisasi dengan Israel setelah perang
Foto: EPA-EFE/MIRIAM ALSTER
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) sepakat melanjutkan upaya normalisasi dengan Israel setelah perang

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Gedung Putih mengklaim pada Selasa (24/10/2023), Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) sepakat untuk membangun negosiasi yang telah berlangsung untuk menormalisasi hubungan antara Israel dan Arab Saudi sebelum pecahnya perang. Pembicaraan itu akan dilanjutkan setelah konflik antara Israel dan Hamas mereda.

"Menegaskan pentingnya upaya menuju perdamaian berkelanjutan antara Israel dan Palestina segera setelah krisis mereda, melanjutkan upaya yang telah dilakukan antara Saudi dan AS selama beberapa bulan terakhir,” ujar Gedung Putih mengungkapkan isi pembacaan dari pertemuan antara Biden dan MBS dikutip dari times of israel,

Pejabat pemerintahan Biden telah mengakui upaya normalisasi tidak lagi menjadi prioritas paling mendesak bagi AS dan Israel, ketika mereka berupaya melakukan serangan di Gaza sejak 7 Oktober. Namun, Gedung Putih menegaskan, pemerintah Biden masih berkomitmen pada tujuan tersebut. Pemerintah AS menyatakan bahwa salah satu alasan serangan tidak terduga Hamas ke Israel adalah untuk mencoba menggagalkan upaya tersebut.

Menurut Gedung Putih, Biden dan MBS menyambut baik upaya yang sedang berlangsung untuk menjamin pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas dan menyerukan pembebasan mereka segera. Kedua pemimpin juga menyambut pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza baru-baru ini dan mengakui perlunya bantuan tambahan.

Biden juga memuji kontribusi Dewan Kerja Sama Teluk sebesar 100 juta dolar AS untuk mendukung upaya kemanusiaan. Dia membahas pencairan dana sebesar 100 juta dolar AS dari AS untuk mendukung respons tersebut.

“Kedua pemimpin sepakat untuk melakukan upaya diplomatik yang lebih luas untuk menjaga stabilitas di kawasan dan mencegah konflik meluas,” kata Gedung Putih.

Gedung Putih menyatakan, Biden telah menegaskan dukungan AS untuk membela sekutunya di kawasan dari serangan teror. Sebelumnya, AS dengan tegas menolak gencatan senjata antara Israel dan Hamas.

Padahal putra mahkota Saudi menyerukan gencatan senjata segera di Gaza dan menolak penargetan warga sipil. Pernyataan pemerintah Saudi menyatakan usai pembicaraan dengan Biden, MBS juga mendesak dimulainya kembali proses perdamaian Israel-Palestina dan Biden berterima kasih atas upayanya mencegah eskalasi regional.

Saudi pada minggu-minggu sebelum serangan telah berbicara tentang kemajuan dalam diplomasi yang dipimpin AS untuk menormalisasi hubungan dengan Israel. Perang meletus usai Hamas melakukan serangan dan Israel telah menanggapinya dengan melakukan kampanye pengeboman udara berskala besar. Militer Israel sedang mempersiapkan serangan darat ke Gaza.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement