Kamis 26 Oct 2023 01:08 WIB

Viral Istri Bermasalah dengan Mertua Hingga Bercerai, Bagaimana Adab yang Benar?

Jangan berprasangka buruk pada mertua.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Natalia Endah Hapsari
Sebagai seorang menantu, sebaiknya Anda menghapus rasa tidak nyaman dengan apa yang dilakukan mertua terhadap Anda.  (ilustrasi).
Foto: Dok Republika
Sebagai seorang menantu, sebaiknya Anda menghapus rasa tidak nyaman dengan apa yang dilakukan mertua terhadap Anda. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Saat ini viral kasus seorang wanita yang curhat dan menanyakan perihal perilaku mantan suaminya yang menceraikan dia karena wanita ini bermasalah dengan mertuanya. Hal ini menuai banyak komentar dari warganet. Banyak yang memberikan dukungan untuk wanita ini dan menyalahkan pisah mertua dan suaminya. Jadi apa sebenarnya hak dan kewajiban istri terhadap mertuanya?

Buya Yahya mengatakan sebagai seorang menantu, sebaiknya Anda menghapus rasa tidak nyaman dengan apa yang dilakukan mertua terhadap Anda. Biasanya menantu merasa diatur. Menurut Buya, menantu yang diatur oleh mertua, seharusnya senang. Salah satunya dalam hal mendidik dan mengurus anak.

Baca Juga

''Anda seharusnya bersyukur dan bangga mendapatkan mertua yang peduli dan sayang terhadap Anda dan anak Anda. Pandanglah dengan pandangan positif. Jangan berprasangka buruk pada mertua," ujarnya dalam channel YouTube Al Bahjah TV seperti dilihat Rabu (25/10/2023).

Hak menantu di rumah mertua bebas melakukan apa saja yang penting halal dan tidak menyakiti mertua. Anda perlu pandai komunikasi, membangun komunikasi yang supel dengan mertua.

"Jangan menantu di rumah mertua, makan, tidur. Kalau di rumah mertua jangan sampai malas. Itu tergantung kecerdasan, kalau Anda cerdas, Anda akan rayu dengan cekatan," ujarnya.

Buya mengakui ada menantu yang dirumah mertua tidak pernah menyapu, hanya di kamar saja. Akhirnya mertua tidak nyaman. Ketika mertua tidak nyaman, menantu akan gelisah.

Buya mengatakan menantu punya peran untuk terus berusaha dekat dengan mertua. Mertua dekat dengan menantu akan semakin mudah memerintah seperti anak sendiri. "Mertua ngomel sudah mengganggap anak. Kalau mertua diam tidak enak," ujar Buya.

Namun di sisi lain, ada juga mertua dan menantu yang hubungannya baik seperti anak dan ibu.

"Itu wanita cerdas mengambil hati ibu mertua kalaupun dimarahi. Marahnya ibu kepada anak untuk kebaikan. Kalau sudah berani dimarahi, berarti Anda sudah dekat."

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement