Rabu 25 Oct 2023 15:18 WIB

Normalisasi Arab Saudi-Israel tidak Lagi Jadi Prioritas

Normalisasi tidak lagi menjadi prioritas paling mendesak bagi AS dan Israel

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Pemerintahan Amerika Serikat mengakui upaya normalisasi tidak lagi menjadi prioritas paling mendesak bagi AS dan Israel.
Foto: EPA-EFE/MIRIAM ALSTER
Pemerintahan Amerika Serikat mengakui upaya normalisasi tidak lagi menjadi prioritas paling mendesak bagi AS dan Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pemerintahan Amerika Serikat mengakui upaya normalisasi tidak lagi menjadi prioritas paling mendesak bagi AS dan Israel. Meski begitu, Gedung Putih pada Selasa (24/10/2023) mengklaim pemerintahan Biden masih berkomitmen pada tujuan tersebut.  Pembicaraan itu akan dilanjutkan setelah perang antara Israel dan Hamas mereda.

Pemerintah AS meyakini salah satu alasan serangan tidak terduga Hamas ke Israel adalah untuk mencoba menggagalkan upaya tersebut.

Baca Juga

"Menegaskan pentingnya upaya menuju perdamaian berkelanjutan antara Israel dan Palestina segera setelah krisis mereda, melanjutkan upaya yang telah dilakukan antara Saudi dan AS selama beberapa bulan terakhir,” ujar Gedung Putih mengungkapkan isi pembacaan dari pertemuan antara Biden dan MBS dikutip dari times of israel.

Menurut Gedung Putih, Biden dan MBS menyambut baik upaya yang sedang berlangsung untuk menjamin pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas dan menyerukan pembebasan mereka segera. Kedua pemimpin juga menyambut pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza baru-baru ini dan mengakui perlunya bantuan tambahan.

Biden juga memuji kontribusi Dewan Kerja Sama Teluk sebesar 100 juta dolar AS untuk mendukung upaya kemanusiaan. Dia membahas pencairan dana sebesar 100 juta dolar AS dari AS untuk mendukung respons tersebut.

“Kedua pemimpin sepakat untuk melakukan upaya diplomatik yang lebih luas untuk menjaga stabilitas di kawasan dan mencegah konflik meluas,” kata Gedung Putih.

Gedung Putih menyatakan, Biden telah menegaskan dukungan AS untuk membela sekutunya di kawasan dari serangan teror. Sebelumnya, AS dengan tegas menolak gencatan senjata antara Israel dan Hamas.

Padahal putra mahkota Saudi menyerukan gencatan senjata segera di Gaza dan menolak penargetan warga sipil. Pernyataan pemerintah Saudi menyatakan usai pembicaraan dengan Biden, MBS juga mendesak dimulainya kembali proses perdamaian Israel-Palestina dan Biden berterima kasih atas upayanya mencegah eskalasi regional.

Saudi pada minggu-minggu sebelum serangan telah berbicara tentang kemajuan dalam diplomasi yang dipimpin AS untuk menormalisasi hubungan dengan Israel. Perang meletus usai Hamas melakukan serangan dan Israel telah menanggapinya dengan melakukan kampanye pengeboman udara berskala besar. Militer Israel sedang mempersiapkan serangan darat ke Gaza.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement