Rabu 25 Oct 2023 15:47 WIB

Salurkan Pembiayaan Berkelanjutan Hingga Rp 52,6 Miliar

Portofolio pembiayaan berkelanjutan di BSI terbesar untuk UMKM yakni Rp 41,7 triliun.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Lida Puspaningtyas
Direktur Keuangan dan Strategi BSI Ade Cahyo Nugroho.
Foto: Dok Republika
Direktur Keuangan dan Strategi BSI Ade Cahyo Nugroho.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Syariah Indonesia (BSI) berkomitmen penuh dalam mengurangi emisi karbon untuk menciptakan Indonesia bebas emisi karbon (NZE) pada 2060. Hingga Juni 2023, BSI sudah menyalurkan pembiayaan berkelanjutan mencapai Rp 52,6 triliun atau 23,77 persen dari total pembiayaan perseroan.

Saat ini, BSI akan fokus pada lima sektor utama, yaitu UMKM, produk ramah lingkungan, pertanian, dan perkebunan ramah lingkungan, energi bersih dan terbarukan. Selain itu, juga produk hijau lainnya, seperti pembangunan gedung ramah lingkungan, industri pengelolaan air, transportasi ramah lingkungan dan pengelolaan limbah.

“Saat ini portofolio pembiayaan berkelanjutan di BSI terbesar untuk UMKM sebesar Rp 41,7 triliun, lalu ada produk ramah lingkungan sebesar Rp 4,7 triliun, pertanian dan perkebunan ramah lingkungan Rp 10,9 triliun, energi bersih dan terbarukan Rp 1,7 triliun dan Rp 400 miliar yang terdiri atas pembangunan gedung ramah lingkungan, industri pengelolaan air, transportasi ramah lingkungan dan pengelolaan limbah lingkungan,” kata Direktur Finance & Strategy BSI Ade Cahyo Nugroho, Rabu (25/10/2023).

Cahyo menyebut pembiayaan berkelanjutan akan menjadi fokus BSI ke depan. BSI menargetkan pembiayaan pada sektor tersebut akan meningkat mencapai 30 persen dari seluruh total pembiayaan BSI.