Kamis 26 Oct 2023 03:30 WIB

Pengamat Minta Menteri Pertanian Amran Sulaiman tidak 'Aneh-Aneh'

Sebab Amran punya waktu dan anggaran terbatas di sisa masa jabatannya.

Red: Fuji Pratiwi
Amran Sulaiman resmi kembali menjadi Menteri Pertanian, Rabu (25/10/2023).
Foto: Dok Kementan
Amran Sulaiman resmi kembali menjadi Menteri Pertanian, Rabu (25/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat pertanian sekaligus Pegiat Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Khudori menilai Menteri Pertanian Amran Sulaiman tidak perlu membuat terobosan-terobosan baru yang relatif sulit dicapai pada masa jabatan yang hanya satu tahun.

"Pak Amran sebaiknya tidak berambisi membuat terobosan-terobosan baru yang relatif sulit dicapai. Lebih baik beliau memanfaatkan sisa waktu setahun ini untuk membangun fondasi yang baik bagi pemerintahan ke depan," kata pengamat Khudori dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (25/10/2023).

Baca Juga

Sejumlah hal yang direkomendasikan Khudori adalah memastikan lahan-lahan sawah yang eksisting bisa dioptimalkan, terutama dengan memastikan ketersediaan air. Lalu ketersediaan sarana produksi lain, yaitu pupuk, bibit/benih, dan modal kerja.

"Pastikan dalam setahun ini untuk melayani petani dengan memudahkan mereka mendapatkan akses air, pupuk, benih/bibit, dan modal kerja. Langkah ini cepat hasilnya dan peluang keberhasilannya lebih besar ketimbang menggantungkan sejuta harapan kepada lahan-lahan cetakan/bukaan baru," ucapnya.