REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pada hari Rabu (25/10/2023) bahwa ia membatalkan rencana mengunjungi Israel. Pembatalan tersebut dikarenakan Israel melakukan perang “tidak manusiawi” melawan Hamas di Gaza.
“Kami punya proyek untuk pergi ke Israel, tapi dibatalkan, kami tidak akan pergi,” kata Erdogan di hadapan anggota parlemen.
Erdogan memandang Hamas sebagai “pembebas” yang memperjuangkan tanah mereka sendiri. Hubungan Ankara dengan Israel membeku setelah serangan Israel terhadap kapal Turki yang membawa bantuan ke Gaza yang menewaskan 10 warga sipil pada tahun 2010.
Erdogan bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada pertemuan puncak PBB di New York bulan lalu. Pertemuan tersebut menandai peningkatan hubungan kedua negara yang dimulai dengan keputusan untuk menempatkan kembali duta besar di masing-masing negara.
Erdogan tidak mengatakan kapan dia bermaksud mengunjungi Israel. "Tentu saja kami punya niat baik, tapi (Netanyahu) menyalahgunakannya," kata Erdogan.
“Jika dia melanjutkan dengan niat baik, hubungan kami mungkin akan berbeda, tapi sekarang, sayangnya, hal ini juga tidak akan terjadi.”