Rabu 25 Oct 2023 17:24 WIB

Erdogan Batalkan Rencana Kunjungi ke Israel

Erdogan menilai Israel melakukan perang tidak manusiawi melawan Hamas di Gaza.

Presiden Turki Recep Erdogan dan PM Israel Benjamin Netanyahu
Foto: balkaneu
Presiden Turki Recep Erdogan dan PM Israel Benjamin Netanyahu

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pada hari Rabu (25/10/2023) bahwa ia membatalkan rencana mengunjungi Israel. Pembatalan tersebut dikarenakan Israel melakukan perang “tidak manusiawi” melawan Hamas di Gaza.

“Kami punya proyek untuk pergi ke Israel, tapi dibatalkan, kami tidak akan pergi,” kata Erdogan di hadapan anggota parlemen.

Baca Juga

Erdogan memandang Hamas sebagai “pembebas” yang memperjuangkan tanah mereka sendiri. Hubungan Ankara dengan Israel membeku setelah serangan Israel terhadap kapal Turki yang membawa bantuan ke Gaza yang menewaskan 10 warga sipil pada tahun 2010.

Erdogan bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada pertemuan puncak PBB di New York bulan lalu. Pertemuan tersebut menandai peningkatan hubungan kedua negara yang dimulai dengan keputusan untuk menempatkan kembali duta besar di masing-masing negara.

Erdogan tidak mengatakan kapan dia bermaksud mengunjungi Israel. "Tentu saja kami punya niat baik, tapi (Netanyahu) menyalahgunakannya," kata Erdogan.

“Jika dia melanjutkan dengan niat baik, hubungan kami mungkin akan berbeda, tapi sekarang, sayangnya, hal ini juga tidak akan terjadi.” 

sumber : AFP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement