Rabu 25 Oct 2023 20:00 WIB

Taman Wisata Alam Gunung Papandayan tidak Terdampak Kebakaran, Aman Dikunjungi

Taman Wisata Alam Gunung Papandayan masih dibuka untuk wisatawan.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Nora Azizah
Petugas melakukan mop up atau memadamkan sisa bara di kawasan Gunung Papandayan, Kabupaten Garut, usai api berhasil dipadamkan, Rabu (25/10/2023).
Foto: Dok BBKSDA Jabar
Petugas melakukan mop up atau memadamkan sisa bara di kawasan Gunung Papandayan, Kabupaten Garut, usai api berhasil dipadamkan, Rabu (25/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Kebakaran yang terjadi di kawasan Gunung Papandayan diklaim tak berdampak ke area wisata. Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Papandayan masih dibuka untuk wisatawan yang ingin berkunjung.

Manajer PT Asri Indah Lestari (AIL), selaku pengelola TWA Gunung Papandayan, Aminta Kaban, aktivitas wisata masih tetap dibuka. Namun, pengunjung yang hendak menginap atau camping sementara hanya dapat dilakukan di area bumi perkemahan yang berada di sekitar lokasi parkiran TWA Gunung Papandayan. 

Baca Juga

"Untuk TWA tetap buka, tapi untuk camping kita buat di area buper (bumi perkemahan)," kata dia saat dikonfirmasi Republika, Rabu (25/10/2023).

Aminta menjelaskan, aktivitas pendakian masih dapat dilakukan. Namun, pendakian itu sementara dibatasi hingga area Hutan Mati Gunung Papandayan. Pendaki yang hendak menginap atau camping akan diminta untuk turun kembali ke area bumi perkemahan. 

Selain itu, aktivitas wisata lain seperti kolam pemandian air panas, cottage, menara pandang, taman bunga edelweiss, dan brondong, masih tetap dibuka seperti biasa. Aminta memastikan aktivitas wisata di TWA Gunung Papandayan masih aman. Pasalnya, kebakaran yang terjadi berada di area Cagar Alam Gunung Papandayan. 

Sementara itu, Kepala Seksi Konservasi Wilayah V Kabupaten Garut Dodi Arisandi mengatakan, penutupan pendakian hingga ke area atas dilakukan lantaran saat ini petugas di lapangan masih berupaya melakukan proses mop up atau mematikan sisa bara kebakaran. Karena itu, pengunjung diimbau hanya berwisata di area bawah Gunung Papandayan. 

"Untuk pendakian (boleh dilakukan kembali dengan normal) sampai kita menyatakan aman dan tidak ada lagi kebakaran," kata dia.

Kepala Polsek Cisurupan Iptu Asep Saepudin mengatakan, saat ini api sudah berhasil dikendalikan. Namun, petugas masih berupaya melakukan proses pendinginan, lantaran asap akibat kebakaran masih terlihat.

"Pendakian sementara masih ditutup. Namun untuk wisata di bawah masih dibuka. Camping di bawah boleh, tapi untuk (camping) ke atas itu masih diimbau ditutup dulu sementara," kata dia.

Kendati demikian, pengunjung masih diperbolehkan untuk naik hingga area pos 6 Gunung Papandayan. Pasalnya, area Pos 7 dinilai sudah dekat dengan titik api.

"Jadi jangan dulu sampai benar-benar api ini padam. Sampai benar-benar tidak ada asap," kata dia.

Asep memperkirakan, luasan lahan akibat kebakaran itu mencapai lebih dari 100 hektare. Namun, petugas masih melakukan perhitungan untuk memastikan luasan lahan yang terdampak kebakaran. 

"Total luasan lahan terbakar diperkirakan 150 hektare," kata dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement