REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM – Pasukan zionis Israel menutup masjid suci Al Aqsa di Kota Yerusalem yang diduduki, pada Selasa (24/10/2023) sore. Mereka secara tiba-tiba mencegah siapa pun masuk untuk sholat Zuhur, tanpa memberikan alasan.
Media Palestina mengutip informasi Departemen Wakaf Islam di Yerusalem, yang mengatakan bahwa otoritas Israel menolak mengizinkan siapa pun ke Masjid Al-Aqsa, setelah tiba-tiba menutup semua pintunya.
"Sejak pagi hari, musuh memberikan penekanan besar pada masuknya jamaah ke Masjid Al Aqsa, yang mana hanya orang tua yang diizinkan masuk," ujar mereka dikutip di Saba, Rabu (25/10/2023).
Departemen tersebut juga menyebut bahwa pasukan mencabut izin mereka dan menolak membiarkan siapa pun masuk. Ini adalah pertama kalinya rakyat Al Quds dilarang masuk Masjid Al Aqsa dan aksesnya ditutup dalam beberapa bulan terakhir.
Baca juga: Temuan Arkeologis Barat Ini Kuatkan 15 Fakta Kerajaan Saba yang Dikisahkan Alquran
Menurut laporan media lainnya, pada Selasa pagi puluhan pemukim ekstremis menyerbu halaman Masjid Al Aqsa dari sisi Bab Al Maghreb, yang dikuasai musuh sejak tahun 1967. Kondisi ini berlangsung bertepatan dengan tekanan masuknya jamaah Muslim Al Aqsa.
Untuk diketahui, konflik antara pejuang Palestina Hamas dan pasukan Israel tengah memanas. Akibatnya, sebanyak 5.182 warga Palestina baik di Jalur Gaza maupun di Tepi Barat gugur dalam agresi pendudukan Israel, yang berlangsung sejak 7 Oktober 2023.
Menurut laporan sejumlah sumber medis, 5.087 korban gugur di Jalur Gaza itu termasuk 2.055 anak, 1.119 perempuan dan 217 lansia. Sementara itu, dilaporkan pula sebanyak 15.273 orang lainnya mengalami luka.
Sumber itu juga menyebutkan, pasukan Israel telah melakukan 23 pembantaian dalam sehari, yang menelan 436 korban jiwa, termasuk 182 anak. Kebanyakan dari mereka berasal dari selatan Jalur Gaza.
Tidak berhenti di situ, di wilayah pendudukan Tepi Barat korban yang gugur bertambah menjadi 95 orang. Angka ini bertambah setelah dua warga, yakni Mahmoud Saif Nakhleh dan Muhammad Illyan, ditembak mati pasukan Israel di kamp pengungsi Jalazone, Ramallah, pada Senin pagi.
Sumber: Saba