Rabu 25 Oct 2023 20:29 WIB

22 Fakta Khan Younis Gaza Palestina yang Kini Dibombardir Zionis Israel

Zionis Israel berupaya untuk menjajah Palestina sepenuhnya

Rep: Umar Mukhtar / Red: Nashih Nashrullah
Warga Palestina mencari mayat dan korban di reruntuhan bangunan tempat tinggal yang rata akibat serangan udara Israel, di kamp pengungsi Khan Younis di Jalur Gaza selatan,  Kamis (19/10/2023).
Foto: EPA
Warga Palestina mencari mayat dan korban di reruntuhan bangunan tempat tinggal yang rata akibat serangan udara Israel, di kamp pengungsi Khan Younis di Jalur Gaza selatan, Kamis (19/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kota Khan Younis dianggap sebagai salah satu kota di Jalur Gaza yang telah menjadi saksi bagi ratusan penduduknya, termasuk anak-anak dan perempuan, yang tewas sebagai martir. 

Mereka adalah korban serangan Israel yang menargetkan seluruh wilayah Gaza sejak Operasi Badai Al Aqsa oleh Hamas pada 7 Oktober 2023. Berikut ini sejumlah fakta terkait Khan Younis yang berhasil dirangkum redaksi Republika.co.id, mengutip arabicpost, Rabu (25/10/2023). 

Baca Juga

1. Khan Younis terletak di selatan Jalur Gaza, sekitar 25 kilometer dari Kota Gaza. Sedangkan di selatannya berbatasan dengan kota Rafah, dan di utara dengan kota Deir al-Balah.

2. Khan Younis merupakan pusat kegubernuran dengan luas 54 kilometer persegi dan menjadikannya kota terbesar kedua di Palestina setelah Gaza. 

3. Populasi terbesar di seluruh Palestina tinggal di kota Khan Younis. Jumlahnya melebihi 451 ribu orang untuk sekarang ini. Dari jumlah tersebut, lebih dari 200 ribu orang, termasuk pengungsi Palestina, merupakan 16 persen dari seluruh penduduk Jalur Gaza.

4. Bagaimana Kota Khan Younis berdiri? Wilayah ini berasal dari Zaman Perunggu, di mana ditemukan sisa-sisa pemukiman, kuburan, dan peralatan dari periode zaman tersebut. Beberapa sumber menyebutkan bahwa Khan Younis adalah situs kota kuno bernama Tell Al-Fara'a, yang disebutkan oleh sejarawan Romawi Ptolemy pada abad kedua Masehi.

5. Namun wilayah tersebut mengalami perkembangan dan kemakmuran setelah itu, yakni pada masa Islam. Lalu berbagai perselisihan terjadi di sana, yang dimulai sejak Dinasti Umayyah, Abbasiyah, Fatimiyah, dan Ayyubiyah, hingga Mamluk. Wilayah Khan Younis milik Negara Palestina Raya, dan terkenal dengan produksi sabun, kaca, dan sutra oleh penduduknya.

6. Berdirinya kota Khan Younis dengan nama tersebut, dimulai pada abad ke-14, tepatnya pada tahun 1387. Kota Khan Younis didirikan oleh kaum Mamluk, setelah Pangeran Yunus al-Turouzi al-Dawadar membangun istana berupa penginapan yang kemudian disebut “Khan”, dan dialah yang memberikan namanya. 

7. Para pedagang dan peziarah yang bepergian ke Syam biasa menjadikan Khan sebagai tempat beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan ke tujuan akhir. 

Khan memainkan peran penting di era Mamluk, yaitu ketika pergerakan perdagangan global berkembang di Timur Arab. Di Kota Khan terdapat segala perlengkapan untuk kenyamanan dan istirahat, serta untuk memasok perbekalan dan air sebelum menyelesaikan perjalanan.

8. Setelah Palestina berada di bawah kekuasaan Ottoman, Kota Khan memiliki hotel-hotel yang bersifat modern pada saat itu. Kota Khan Younis tetap mempertahankan namanya yang terinspirasi oleh aktivitas yang membuatnya terkenal, dan sosok yang berjasa atas berkembangnya aktivitas di wilayah itu, Yunus al-Turouzi al-Dawadar.

Baca juga: Buah yang Disebut Tujuh Kali dalam Alquran Ini Dilarang Israel

9. Kota Khan Younis menjadi saksi banyaknya perubahan selama periode sejarah modern. Dimulai pada tahun 1516, setelah Ottoman mengalahkan Mamluk dalam kemenangan kedua mereka, dan Palestina berada di bawah kekuasaan mereka, di bawah kepemimpinan Sultan Selim I.

10. Pembagian Khan Younis pada masa pemerintahan Ottoman berbeda-beda, sesuai dengan negara-negara yang diadopsi Ottoman pada saat itu, hingga akhir Perang Dunia I. 

11. Setelah jatuhnya Kesultanan Utsmaniyah dan dimulainya Mandat Inggris atas Palestina pada 1920, dewan kota pertama didirikan di kota Khan Yunis. Pembentukannya berdasarkan keputusan Komisaris Tinggi, sedangkan masjid terbesar di kota, Masjid Agung, dibangun pada 1928.  

 

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement