REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan teknologi platform belanja daring Indonesia, Tokopedia, berhasil menghapus lebih dari 80 juta produk yang melanggar HKI. Hal ini dilakukan sebagai upaya berkelanjutan dalam memperkuat perlindungan hak kekayaan intelektual (HKI) penulis dan hak cipta buku.
"Tokopedia mengerti bagaimana menjaga kepentingan kekayaan intelektual, untuk memastikan apakah produk yang dijual adalah asli, selain membentuk tim khusus untuk melakukan checking otomatis maupun manual," ucap Vice President of Physical Goods Tokopedia, David Kartono dalam acara peluncuran Festival Pustaka Sastra Tokopedia di Jakarta, Rabu (25/10/2023).
Sepanjang semester I tahun 2023, Tokopedia telah membantu lebih dari 2.000 pemegang HKI melawan pelanggaran HKI. Hal ini didukung dengan upaya diadakannya Portal Pelaporan KI Tokopedia sebagai perlindungan HKI dalam memberantas buku bajakan melalui kampanye Festival Pustaka Sastra.
David mengatakan, tingkat keberhasilan penyelesaian laporan KI melalui Portal Pelaporan KI Tokopedia pun mencapai 99 persen. Sebanyak 43 ribu penjual juga telah dimoderasi dan ditindak dengan cara diberi edukasi dan memberikan pemahaman pentingnya kekayaan intelektual. Dari tindakan tersebut, 80 persen penjual yang terkena sanksi telah mengubah perilakunya.
"Tidak hanya membantu penulis atau pencipta karya tapi juga pembeli supaya tetap mendapatkan produk terbaik kita, mendorong penjual menjual produk asli dan meningkatkan awareness pentingnya menghargai karya," katanya.
Kampanye Festival Pustaka Sastra bertujuan memperkuat perlindungan HKI penulis dan hak cipta buku, serta memberantas buku bajakan di Indonesia, khususnya di platform Tokopedia. Festival Pustaka Sastra terdiri atas berbagai program, mulai dari penghapusan buku bajakan di Tokopedia, pembuatan halaman khusus Festival Pustaka Sastra, hingga halaman khusus bagi masing-masing penulis tanah air. Inisiatif ini juga diharapkan dapat lebih memudahkan masyarakat mengakses buku asli.
Tokopedia memiliki tim khusus yang setiap hari berperan melakukan pemantauan terhadap pelanggaran KI. Mulai dari peninjauan produk, korespondensi dengan pemilik merek, serta menghapus produk yang melanggar KI.
Melalui pemanfaatan teknologi, Tokopedia mencegah peredaran produk melanggar KI, seperti sistem pendeteksi untuk mengecek atribut produk, sistem deteksi gambar dan juga machine learning untuk mendeteksi pola produk palsu.
"Pemegang HKI bisa mendapatkan sederet manfaat lewat program ini, misalnya dapat meninjau laporan pemalsuan produk secara langsung di dashboard khusus, jangka waktu proses penghapusan produk palsu lebih cepat, mengakses fitur khusus untuk menganalisis laporan dan terlibat dalam diskusi HKI yang konstruktif,” jelas David.
Dari upaya proaktif yang dilakukan Tokopedia, terdapat penurunan jumlah laporan pelanggaran HKI lebih dari 50 persen. Hal ini menjadi sinyal positif keberhasilan Tokopedia bersama para mitra strategis dalam memerangi pelanggaran HKI di Indonesia, khususnya di dalam platform Tokopedia.