REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan hujan mulai turun di seluruh wilayah Jawa Tengah. Terutama di pegunungan tengah Jateng dan sebagian wilayah selatan pada dasarian ketiga Oktober meskipun masih masuk kriteria rendah (0-50 milimeter).
"Hal itu diketahui berdasarkan prakiraan deterministik curah hujan dasarian ketiga Oktober yang dikeluarkan oleh BMKG Stasiun Klimatologi Jateng," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo di Cilacap, Kamis (26/10/2023).
Dalam hal ini, kata dia, wilayah Jateng yang curah hujannya diprakirakan berkisar 21-50 milimeter di antaranya sebagian kecil wilayah utara Kabupaten Banyumas, Pemalang bagian selatan, sebagian besar wilayah utara Purbalingga.
Kemudian, sebagian besar wilayah utara Banjarnegara, sebagian wilayah barat daya Banjarnegara, Kebumen bagian utara, sebagian wilayah utara Wonosobo, sebagian wilayah utara Temanggung, Pekalongan bagian selatan, dan Batang bagian selatan.
Sementara wilayah Jateng yang curah hujannya diprakirakan berkisar 11-20 milimeter di antaranya sebagian besar wilayah timur Kabupaten Banyumas, sebagian kecil wilayah timur Cilacap, Purbalingga bagian selatan, sebagian Banjarnegara, Kebumen bagian selatan, Purworejo bagian selatan, dan sebagian besar Wonosobo.
Adapun wilayah yang curah hujannya diprakirakan berkisar 0-10 milimeter di antaranya sebagian besar Kabupaten Cilacap, sebagian Banyumas, sebagian besar Brebes, sebagian besar Tegal, dan sebagian besar Purworejo, Wonogiri, dan wilayah Pantura Timur.
"Selanjutnya pada dasarian pertama November, sebagian wilayah Jateng diprakirakan masih berada dalam kriteria rendah, kecuali Kabupaten Banjarnegara, sebagian wilayah Wonosobo, Purbalingga dan Pekalongan, sebagian kecil wilayah Banyumas, Pemalang, Batang, Kebumen, Purworejo, Kendal, Temanggung, Kota Semarang, Magelang, Pati, Grobogan, Boyolali, Sragen, Karanganyar, Kudus dan Semarang berada dalam kriteria menengah yang berkisar 51-150 milimeter," katanya.
Dari sisi prakiraan probabilistik curah hujan pada dasarian ketiga Oktober, kata dia, seluruh wilayah Jateng berpeluang hujan rendah atau kurang dari 50 milimeter per dasarian.
Oleh karena itu, jelas dia, wilayah Jateng secara umum diprakirakan akan memasuki musim hujan pada November dan saat sekarang masih berada pada masa pancaroba atau peralihan.
"Kami mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi bencana angin puting beliung yang biasa terjadi pada masa pancaroba, termasuk waspada terhadap potensi terjadinya petir yang saat sekarang mulai muncul," ujar Teguh.