Kamis 26 Oct 2023 11:44 WIB

Beda Perlakuan Salahuddin Al Ayyubi dan Pasukan Salib Ketika Menaklukkan Yerusalem

Salahuddin Al Ayyubi berjasa mengembalikan Yerusalem ke pangkuan Islam.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Ani Nursalikah
Warga berjalan di gang dekat rumah keluarga Sub-Laban di kawasan Muslim Kota Tua Yerusalem, Senin (12/6/2023).
Foto: EPA-EFE/ATEF SAFADI
Warga berjalan di gang dekat rumah keluarga Sub-Laban di kawasan Muslim Kota Tua Yerusalem, Senin (12/6/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada 1099, pasukan salib menaklukkan Yerusalem setelah pengepungan selama lima pekan. Ketika memasuki Yerusalem, pasukan Salib melakukan hal yang sangat biadab.

Mereka menghabisi kaum Muslim dan Yahudi dengan pedang. Tercatat dalam dua hari, pasukan Salib membunuh sekitar 40 orang Islam dengan cara yang keji.

Baca Juga

Kedamaian dan ketertiban Palestina, yang telah berlangsung sejak sahabat Umar bin Khattab menaklukkan Palestina, seketika berakhir dengan pembantaian-pembantaian yang sangat mengerikan. Dengan penaklukan ini, pasukan Salib menjadikan Yerusalem sebagai ibu kota kerajaan Katolik baru yang terbentang dari Palestina hingga Antakiyah.

Penguasaan pasukan Salib atas Palestina rupanya tidak berlangsung lama. Tak sampai satu abad atau tepatnya pada tahun 1187, Palestina kembali ke tangan kaum Muslim.