Kamis 26 Oct 2023 11:55 WIB

Jokowi Resmikan Jalan Tol Indralaya-Prabumulih

Jalan tol sepanjang 64,5 km ini telah selesai dibangun dan siap untuk dioperasikan.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Gita Amanda
Kendaraan melintas di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas simpang Indralaya-Muara Enim seksi simpang Indralaya-Prabumulih KM56 di Paya Besar, Payaraman, Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, Selasa (29/8/2023). PT Hutama Karya (Persero) akan mengoperasikan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas simpang Indralaya-Muara Enim seksi simpang Indralaya-Prabumulih sepanjang 63,5 km mulai 30 Agustus 2023 tanpa dikenakan biaya. A
Foto: Antara/Nova Wahyudi
Kendaraan melintas di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas simpang Indralaya-Muara Enim seksi simpang Indralaya-Prabumulih KM56 di Paya Besar, Payaraman, Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, Selasa (29/8/2023). PT Hutama Karya (Persero) akan mengoperasikan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas simpang Indralaya-Muara Enim seksi simpang Indralaya-Prabumulih sepanjang 63,5 km mulai 30 Agustus 2023 tanpa dikenakan biaya. A

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Jalan Tol Indralaya-Prabumulih di Sumatera Selatan, Kamis (26/10/2023). Jalan tol sepanjang 64,5 km ini telah selesai dibangun dan siap untuk dioperasikan. 

"Pada hari ini hamdalah Jalan Tol Indralaya-Prabumulih sepanjang 64,5 km telah selesai dan segera dioperasikan," kata Jokowi dalam sambutannya saat peresmian. 

Baca Juga

Jokowi mengatakan, jalan tol yang sudah dibangun sejak 2019 ini memang memiliki medan yang cukup sulit. Pembangunannya pun menelan anggaran hingga Rp 12,5 triliun. Meskipun begitu, Jokowi menilai nilai investasi pembangunan jalan tol ini akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat dan juga negara karena bisa meningkatkan produktivitas masyarakat.

"Ini investasi memang besar tetapi manfaat bagi negara kita, manfaat bagi masyarakat itu akan sangat luar biasa kalau kita bisa menaikkan produktivitas," ujarnya. 

Karena itu, Presiden meminta agar jalan tol ini juga dihubungkan dengan kawasan produktif seperti pertanian, wisata, perkebunan, dan juga kawasan industri. Karena akan memberikan manfaat yang sangat besar. 

Lebih lanjut, ia menyampaikan, pemerintah akan membangun sekitar 2.800 km jalan tol di Pulau Sumatera. Sedangkan pembangunan untuk koridor utamanya sekitar 1.800 km. Jokowi pun berharap, pembangunan jalan tol ini bisa mempermudah kecepatan mobilitas baik barang maupun jasa, serta bisa meningkatkan daya saing.

"Di Pulau Sumatera ini akan kita bangun kurang lebih 2.800 km jalan tol. Untuk backbonenya sendiri, untuk koridor utama itu kurang lebih 1.800 km. Dan kita harapkan dengan pembangunan ini akan ada kecepatan mobilitas barang dan jasa. Sehingga daya saing kita menjadi semakin baik," jelas dia.

Ia pun kemudian menceritakan isi pembicaraannya dalam pertemuan dengan para tokoh masyarakat dan tokoh agama sebelumnya. Menurut Jokowi, mereka menyampaikan bahwa pembangunan jalan tol yang dilakukan pemerintah memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat.

"Beliau-beliau menyampaikan, 'Pak dulu dari Palembang ke Lampung itu memakan waktu 10-12 jam. Sekarang 3,5 jam sudah bisa'. Terjadi sebuah kecepatan yang luar biasa kalau seperti itu," ungkap Jokowi. 

Meski demikian, Jokowi menilai panjang jalan tol yang dimiliki Indonesia saat ini masih kalah dibandingkan negara lainnya. Di China, hingga saat ini sudah memiliki 280 ribu km jalan tol. Sementara Indonesia baru memiliki 2.800 km jalan tol. 

"Betapa masih sangat jauhnya daya saing kita, competitiveness kita. Itu yang ingin kita kejar agar kita bisa bersaing dengan negara-negara lain," ujar dia. 

Ia pun menegaskan bahwa pemerintah akan terus membangun infrastrutur baik menggunakan anggaran APBN, BUMN, maupun bekerja sama dengan pihak swasta. Dalam kesempatan ini, Presiden juga sekaligus meresmikan Jalan Layang Patih Galung di Kota Prabumulih, Sumatera Selatan.

"Dengan mengucap bismillah, pada pagi hari ini saya resmikan Jalan Tol Indralaya-Prabumulih dan flyover Patih Galung, Kota Prabumulih, Provinsi Sumatera Selatan," ucap dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement