Kamis 26 Oct 2023 13:51 WIB

Konflik Istri dan Mertua, Konselor Ingatkan Hal Ini pada Suami

Seorang suami punya kewajiban memberikan ilmu hingga menafkahi istri dan anak.

Rep: Santi Sopia/ Red: Natalia Endah Hapsari
Bila terjadi konflik menantu dan mertua, pihak suami atau anak seharusnya memberi pengajaran dan pengertian pada istri dan ibunya (ilustrasi).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Bila terjadi konflik menantu dan mertua, pihak suami atau anak seharusnya memberi pengajaran dan pengertian pada istri dan ibunya (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Curhatan seorang istri yang dicerai suami karena berselisih dengan mertua, dalam pengajian Ustaz Hanan Attaki, viral di media sosial. Diketahui Ustaz Hanan Attaki memberikan jawaban tentang kesabaran dan berserah kepada Allah SWT bagi wanita yang tersebut.

Sementara itu, Muhammad Rijal, seorang konselor keluarga Islami yang juga konten kreator di Tiktok, ikut menanggapi viralnya curhatan tersebut di media sosial. Dalam konten yang diunggahnya, Rijal mengatakan bahwa secara pribadi, ia berpandangan perlu hati-hati agar tidak terjebak soal mendapat surga atau tidak jika menceraikan pasangan demi berbakti kepada orang tua. 

Baca Juga

Menurut dia, dari narasi yang disampaikan Sharine, wanita yang meyampaikan curhatannya, disebutkan bahwa mantan suaminya merupakan laki-laki soleh yang sayang terhadap keluarga. Maka menjadi pertanyaan besar bahwa berarti ada yang salah dalam pernikahan tersebut, entah itu terkait akhlak suami atau istri.

Dalam Alquran surah al-Isra ayat 23-24 telah dianjurkan untuk berkata lemah kembut, baik,dan beradab terhadap orang tua atau dalam hal ini juga mertua. Jika ada kezaliman yang dilakukan istri, wajar mertua jadi marah. “Tapi, peran suami bisa tak jadi libasun atau pakaian bagi istri?” kata dia, dikutip Kamis (26/10/2023). 

Jika itu yang terjadi, seorang suami seharusnya mengajarkan istri tentang adab kepada orang tua. Sebab bagaimana pun dosa pasangan juga menjadi tanggungan suami. 

“Jangan sampai sebagai suami tidak mengajarkan itu ujug-ujug dilepas, atau sudahkah suami menyampaikan ke orang tua bahwa ia kurang mendidik, kurang mengajari istri, menjadi pakaian istri, menyampaikan ke orang tuanya sehingga orang tua tidak harus ngomong hitam putih pilih dia atau saya karena dua-duanya bagaimanapun adalah ibadah,” kata Ustaz Rijal. 

Memang, peran orang tua sangat tinggi di sisi Allah SWT. Namun, seorang suami punya kewajiban memberikan ilmu, menafkahi istri dan anak.

Jika dalam peran ini banyak kezaliman, maka sah istri merasa ada ketidaknyamanan. Hanya saja yang jadi masalah adalah ketika ketidaknyamanan itu menjadi pertengkaran.

Seorang istri seharusnya mengingatkan kewajiban nafkah ini kepada suami secara baik. Sampaikan bahwa jika ada satu roti dan siapa yang paling wajib menerima roti itu pun adalah istri. “Semoga kisah viral ini tidak dicermati sepotong jadi banyak yang perlu dilihat, dipelajari ini baru dari sisi perempuan,” kata dia. 

Intinya, seorang suami harus berupaya terlebih dulu menjadi 'pakaian' sang istri sebelum tiba-tiba menceraikan. Terkecuali jika memang ada hal-hal yang tidak bisa ditoleransi secara syariat.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement