REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin meminta agar strategi komunikasi untuk meningkatkan literasi ekonomi dan keuangan syariah dibuat dengan konsep perkembangan terkini. Hal ini untuk memudahkan ekonomi dan keuangan syariah bisa diterima oleh seluruh pihak.
"Ciptakan strategi komunikasi, narasi dan kanal informasi (tentang ekonomi dan keuangan syariah) yang sesuai dengan perkembangan terkini. Ini penting agar mudah diterima dan dipahami oleh generasi muda, calon pemimpin masa depan," ujar Kiai Ma'ruf saat membuka Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-10 Tahun 2023 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Kamis (26/10/2023).
Kiai Ma'ruf menyebut, saat ini tingkat literasi ekonomi dan keuangan syariah perlu terus ditingkatkan karena angka sebesar 23,3 persen belum ideal. Angka ini pun berpengaruh pada pangsa pasar keuangan syariah yang juga masih rendah.
"(Karena itu) saya minta tingkatkan terus literasi dan inklusi ekonomi dan keuangan syariah, setidaknya mencapai 50 persen. Ini akan berkorelasi dengan meluasnya pangsa pasar ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia," ujarnya.
Ketua Harian Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) itu pun meminta pengembangan ekonomi syariah nasional yang telah digencarkan selama empat tahun terakhir ini terus dikuatkan. Khususnya dengan terus memperkuat sinergi dan koordinasi antara seluruh pemangku kepentingan.
Kiai Ma'ruf berpesan agar penyusunan Masterplan Ekonomi dan Keuangan Syariah 2024-2049 dituntaskan dan diintegrasikan ke dalam dokumen perencanaan pembangunan nasional, baik RPJMN, RKP maupun RKP Daerah.
Dia meyakini, potensi luar biasa ekonomi dan keuangan syariah yang dimiliki Indonesia mampu mendorong kemajuan ekonomi nasional.
"Jaga dan kawal bersama konsistensi dan keberlanjutan program ekonomi dan keuangan syariah hingga masa mendatang," ujarnya.