Kamis 26 Oct 2023 17:04 WIB

Nelayan Keluhkan Hasil Tangkapan Menurun Akibat Ikan Predator Rawapening

Hanya ikan tomang dan belida yang merupakan ikan predator endemik Danau Rawapening.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Agus raharjo
 Sejumlah nelayan tangkap di Rawapening melakukan aktivitas di perairan danau alam ini.
Foto: Bowo Pribadi
Sejumlah nelayan tangkap di Rawapening melakukan aktivitas di perairan danau alam ini.

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN—Nelayan di danau Rawapening, Kabupaten Semarang mengeluhkan ganasnya sejumlah spesies ikan predator yang kini berhabitat di danau alam tersebut. Keberadaan ikan predator dinilai turut mempengaruhi penurunan hasil tangkapan mereka, dalam kurun waktu tiga bulan terakhir.

Beberapa ikan predator yang dinilai semakin ganas, antara lain, red devils (Amphilophus labiatus), tomang (Channa micropeltes) dan ikan belida (Chitala blanci). “Berkurangnya hasil tangkapan kami bukan dipengaruhi oleh penurunan elevasi air danau akibat musim kemarau saja, tetapi juga ikan predator,” kata Ketua Kelompok Usaha Bersama (KUB) Sido Guyub, Desa Asinan, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang, Yuwono (53 tahun), Kamis (26/10/2023).

Baca Juga

Menurutnya, penurunan elevasi air danau Rawapening yang sudah berlangsung tiga bulan terakhir. Hal ini mengakibatkan hasil tangkapan ikan endemik danau Rawapening menurun drastis. Yuwono menyebut, tahun ini menjadi kondisi paling parah.

Di sisi lain, ikan predator yang ada di danau Rawapening ini juga semakin ganas memangsa ikan tangkapan dan bahkan hampir tidak menyisakan lagi untuk ditangkap nelayan. Biasanya, lanjut Yuwono, satu orang nelayan tangkap mampu membawa pulang 10 hingga 12 kilogram ikan.

Untuk saat ini bisa membawa pulang hasil tangkapan 2 kilogram per hari sudah sangat bagus. Ia sendiri sebelumnya beberapa kali menangkap ke tengah danau dan paling- paling hanya bisa membawa pulang hasil tangkapan kisaran 1,2-1,5 kilogram per hari. “Makanya sudah hampir tiga bulan ini tidak menangkap ikan,” ujarnya.

Yuwono menambahkan, kalau membawa pulang ikan hasil tangkapan hanya 2 kilogram, nelayan tangkap tetap merugi, karena harga jual ikan tangkapan juga hanya berkisar Rp 20 hingga Rp 25 ribu per kilogram. Ikan tangkap yang per kilogramnya mencapai tujuh hingga delapan ekor –untuk saat ini-- cuma laku Rp 20 ribu, sedangkan per kilogram dengan jumlah lima hingga enam ekor ikan bisa laku Rp 25 ribu.

Hasil tangkapan tak sebanding biaya operasional...

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement