REPUBLIKA.CO.ID, NEWCASTLE -- Legenda hidup Newcastle United, Alan Shearer, bereaksi setelah eks timnya dikalahkan Borussia Dortmund pada matchday ketiga Grup F Liga Champions musim 2023/2024. Newcastle takluk 0-1 dari Dortmund di Stadion St James Park, Kamis (26/10/2023) dini hari WIB.
Shearer merasa para yuniornya pantas mendapatkan hasil tersebut. Ia mengikuti jalannya laga. Ia mengetahui, the Magpies mendominasi penguasaan bola.
Dortmund pun sempat keteteran jelang laga berakhir. Mistar gawang Die Borussen bergetar. Namun secara keseluruhan, menurut Shearer, wakil Jerman itu layak menang.
"Mereka bermain melawan Newcastle dengan sangat baik, dan menghadapi tekanan penonton juga dengan sangat baik. Mereka memberikan ancaman nyata saat melakukan serangan balik," kata Shearer, dikutip dari mirror.co.uk.
Sosok yang kini aktif sebagai pundit itu frustrasi. Ia menyinggung fakta eks timnya trengginas sebelum kekalahan ini. Khusus di Liga Primer Inggris saja, the Magpies sudah mencetak 24 gol.
Itu jumlah terbanyak dibandingkan kontestan lainnya. Sebuah modal berharga jelang pertempuran di Eropa. Bahkan menuju duel kontra Dortmund, anak asuh Eddie Howe tak terkalahkan dalam delapan pertandingan beruntun.
"Dengan performa yang Newcastle tunjukkan, dan jumlah gol yang mereka cetak, kami mengharapkan hal itu terjadi lagi malam ini. Rupanya gagal terjadi," ujar Shearer.
Hasil ini membuat wakil Inggris itu turun ke posisi ketiga klasemen sementara Grup F. Bruno Guimaraes dan rekan-rekan memiliki empat poin yang sama dengan Die Borussen di posisi kedua. The Magpies kalah head to head dari sang rival.
Paris Saint-Germain (PSG) naik ke singgasana dengan koleksi enam poin. Di tempat lain, PSG trengginas. Wakil Prancis itu unggul 3-0 atas AC Milan di Parc des Princes, Kamis (26/10/2023).
Lepaskan ketegangan di Eropa. Setelah ini, Newcastle United bertamu ke markas Wolverhampton Wanderers dalam lanjutan Liga Primer Inggris. Duel tersebut berlangsung di Stadion Molineux, Sabtu (28/10/2023) pukul 23.30 WIB.
Ikuti Whatsapp Channel Republika