REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasangan Calon Presiden (capres) Prabowo Subianto dan Calon Wakil Presiden (cawapres) Gibran Rakabuming Raka hadir dengan gagasan program yang konkret meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Terutama, terhadap masyarakat di kalangan kelompok Islam.
Salah satu program yang menjadi sorotan masyarakat dari pasangan Prabowo-Gibran adalah berkomitmen untuk mengadakan Dana Abadi Santri. Program itu dinilai sangat menguntungkan bagi Prabowo dan Gibran untuk mendapat dukungan dari kelompok Muslim.
"Prabowo dan Gibran tidak kalah cerdiknya mereka bisa meraih simpatik pemilih muslim dengan program dana abadi santri, dan dia menyebut berkali-kali santri," kata peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Hanggoro Doso Pamungkas di Jakarta, Kamis (26/10/2023).
Dia menilai, strategi yang disampaikan Gibran itu sangat cerdik dalam mencari dukungan dari kelompok Muslim di Indonesia. Program tersebut membuat Prabowo semakin potensial mendapat dukungan dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.
Hanggoro menyebut, program Dana Abadi Pesantren itu merupakan mandat dari Undang-Undang Nomor 18 tahun 2019 tentang Pesantren. Program tersebut menjadi tujuan utama pasangan Prabowo-Gibran yang akan direalisasikannya ketika memenangkan Pilpres 2024.
Selain Dana Abadi Santri, Prabowo-Gibran juga memaparkan program lainnya yakni Kredit Startup Milenial dan Kartu Anak Sehat. Tak hanya itu, Prabowo-Gibran juga akan mengadakan Kartu Indonesia Sehat (KIS) Lansia.
Keduanya, lanjut dia, juga melakukan hilirisasi di bidang pertambangan, pertanian, dan perikanan. Ditambah lagi Prabowo-Gibran akan melakukan kebijakan ekonomi hijau atau energi hijau demi keberlanjutan. "Program Prabowo dan Gibran fokus pada pemilih yang besar yaitu pemilih grassroot," kata Hanggoro.