Kamis 26 Oct 2023 17:52 WIB

Temuan Baru Kasus Jembatan Limpakuwus Banyumas yang Pecah, Ketebalan Kaca Hanya 1,2 Cm

Jembatan kaca juga diketahui tidak pernah melalui uji kelayakan wahana.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Agus raharjo
Pengunjung berdiri di jembatan kaca. (Ilustrasi)
Foto: ANTARA/Anis Efizudin
Pengunjung berdiri di jembatan kaca. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS - Polresta Banyumas mengungkapkan lapisan kaca yang berada di jembatan kaca yang pecah di Hutan Limpakuwus Banyumas tebalnya hanya sekitar 1,2 cm. Satu orang wisatawan meninggal dunia dan satu orang mengalami luka berat akibat terjatuh dari wahana jembatan kaca The Geong Limpakuwus pada hari Rabu (25/10/2023) sekira pukul 10.00 WIB.

Kasat Reskrim Polresta Banyumas Kompol Agus Supriadi menjelaskan, berdasarkan hasil penyelidikan di TKP ditemukan bahwa kaca yang digunakan sebagai lantai jembatan tersebut lapisannya tipis sekali. "Tebal kacanya hanya 1,2 cm," ungkap Kompol Agus Supriadi kepada Republika.co.id, Kamis (26/10/2023).

Baca Juga

Wahana The Geong diketahui merupakan milik pribadi seorang bernama Edi Suseno yang bekerja sama dengan Koperasi BPPTU (Balai besar pembibitan ternak unggul) Baturraden.

Saat ini pihak kepolisian tengah menyelidiki unsur-unsur kelalaian dalam insiden ini. Selain ketebalan lapisan kaca yang sangat tipis, ada beberapa catatan penting yang menjadi bukti kelalaian pengelola.

Pertama, jembatan kaca kaca The Geong tidak pernah dilakukan perawatan khusus oleh pemilik wahana. Kedua, tidak pernah dilakukan uji kelayakan wahana. Pengujian kelayakan kontruksi jembatan dilakukan oleh karyawan sendiri.

"Karyawan yang menguji tidak memiliki keahlian atau bidang kontruksi, hanya berdasarkan pengalaman kerja di bidang wisata," tutur Kompol Agus.

Banyak keluhan dari pengunjung soal keamanan...

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement