REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Kubu Barcelona meminta maaf kepada penyerang Real Madrid, Vinicius Junior. Ini setelah salah salah satu petinggi Barca, Miguel Camps, mengatakan penyerang Real Madrid itu bukan korban pelecehan rasisme tapi badut yang pantas mendapat tamparan.
Camps menuliskan kecamannya terhadap Vincius lewat media sosial X. Belakangan, ia telah menghapusnya. Ia sepertinya kesal, melihat pergerakan sang winger saat membantu Madrid mengalahkan Braga 2-1 di pentas Liga Champions.
Camps meluapkan kekesalannnya tersebut mengacu pada kejadian beberapa hari lalu. Sebelumnya, Vinicius diduga mendapat hinaan pendukung Sevilla. Saat itu El Real jumpa wakil Andalusia di pentas La Liga Spanyol.
"Itu bukan rasisme. Dia pantas mendapat tamparan karena berlaku seperti badut. Apa yang ingin dia tunjukkan dari pergerakannya yang tidak perlu, di tengah lapangan?" tulis Camps, dikutip dari 90min.com, Kamis (26/10/2023).
Setelah pertandingan di Braga, rekan setim Vinicius, Rodrygo Goes, diberitahu tentang postingan tersebut. Rodrygo sempat ragu untuk berbicara. Pada akhirnya, ia merasa ini sesuatu yang buruk.
Wakil Presiden Barcelona, Rafa Yuste, mengakui reaksi koleganya sangat tidak pantas. Sebuah kesalahan besar. "Jika Vinicius mendengarkan saya, saya dapat mengatakan kepadanya, hal ini tidak akan terjadi lagi," ujar Yuste.
Pelatih El Barca, Xavi Hernandez, turut bereaksi. Xavi berupaya meredakan ketegangan. Apalagi klub raksasa Katalan akan bertemu Los Blancos dalam waktu dekat.
El Clasico jilid pertama musim 2023/2024. Barcelona bertindak sebagai tuan rumah, duel journada ke-11 La Liga itu. Partai ini berlangsung di Stadion Olimpiade Lluis Companys, Sabtu (28/10/2023) malam WIB.
"Jika dia menghapusnya, saya tidak perlu mengatakan apa pun. Tetapi saya tidak suka apa pun yang menimbulkan ketegangan menjelang pertandingan seperti ini. Saya tidak suka tweet itu, saya tidak suka melihat wasit ditekan," ujar Xavi.
Selain membahas situasi Vinicius, Xavi juga merespons apa yang diucapkan pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, beberapa hari lalu. Sebelumnya, Don Carlo mengatakan jika ia menyuarakan pikirannya tentang wasit, ia bisa mendapat hukuman berat.