REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — BP Tapera kembali mengajak para milenial untuk berani mengambil kredit perumahan agar dapat memiliki hunian pertama. BP Tapera menekankan saat ini telah tersedia banyak program hunian yang dapat diakses.
Komisioner BP Tapera Adi Setianto menyampaikan, kalangan muda tidak perlu khawatir untuk tidak dapat memiliki rumah di tengah anggapan semakin sulitnya memiliki aset properti pribadi.
“Melalui pembiayaan KPR Rumah Tapera, kaum milenial dan gen Z dapat memiliki rumah pertamanya dengan persyaratan batas maksimal penghasilan sebesar Rp 8 juta dan cicilannya hanya mulai Rp 989 ribu serta konsep pembiayaannya dapat dilakukan sesuai prinsip syariah," ujarnya, Kamis (26/10/2023).
Kaum Milenial dan Gen Z menurut Adi, pun dapat membeli rumah Tapera yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Seluruh segmentasi pekerjaan mulai dari ASN, pekerja swasta dan pekerja mandiri bisa memanfaatkan rumah Tapera.
“Khusus untuk pekerja mandiri, kaum Milenial dan gen Z bisa memiliki rumah melalui tabungan rumah Tapera,” ujarnya menjelaskan.
Direktur Consumer Bank BTN, Hirwandi Gafar menyampaikan dari riset yang dilakukan kriteria hunian bagi Milenial adalah lokasi perumahan yang berada di pinggir kota atau di perbatasan kota, tersedianya fasilitas pendidikan, kesehatan dan hiburan serta transportasi umum.
Nasabah yang termasuk dalam kategori Milenial dan gen Z mendominasi realisasi KPR hingga 71 persen. “Milenial dan gen Z jangan ragu untuk memiliki rumah karena hidup tidak cuma tentang hari ini,” ungkap Hirwandi.
Adapun berdasarkan data BPS Tahun 2020 yang disampaikan oleh Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan, Kementerian PUPR, terdapat 70,72 persen penduduk dalam usia produktif (15-64 tahun), dengan laju pertumbuhan sebesar 1,25 persen.
Dari jumlah itu, populasi penduduk yang merupakan milenial mencapai 25,87 persen atau sebanyak 69,9 juta jiwa dengan penghasilan rata-rata Rp 3,19 juta, sedangkan untuk Gen Z mencapai 27,94 persen atau sebanyak 75,4 juta jiwa dengan rata-rata penghasilan Rp 2,01 juta.
“Komposisi penduduk terbesar merupakan milenial dan gen Z dan rata-rata Milenial di Indonesia merupakan kelompok MBR. Sehingga dengan kondisi ini sebaiknya kaum Milenial dan Gen Z, dapat memanfaatkan program pembiayaan perumahan melalui BP Tapera,” ujar Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Herry TZ.
Adapun, berdasarkan Indonesia Milenial Report alasan para milenial tidak membeli rumah sebagian besar karena belum mampu secara finansial (53 persen), belum menemukan yang tepat sebesar 29 persen, masih ada cicilan lain sebesar 10 persen, belum perlu sekitar 5 persen dan belum terpikir hanya 3 persen.