REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penjaga gawang Manchester United Andre Onana meminta agar kontroversi atas unggahan rekan setimnya di media sosial Alejandro Garnacho tidak boleh berlanjut. Kiper asal Kamerun itu membela rekan setimnya, dan mengatakan maksud sebenarnya dari unggahan Garnacho tersebut.
Garnacho memposting di media sosial memuji Onana setelah pemain internasional Kamerun itu menyelamatkan penalti di menit-menit akhir melawan FC Kopenhagen di Liga Champions. Pemain muda MU tersebut menggunakan emoji gorila di samping foto kemenangan 1-0, kemudian menghapus postingan tersebut setelah menunjukkan konotasi rasial.
Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) menyelidiki unggahan Garnacho tersebut melalui klubnya, dengan kemungkinan tindakan disipliner yang mungkin terjadi. Namun, Onana tampak tidak mempermasalhkan tindakan rekan satu timnya, menunjukkan bahwa dia tahu apa niat Garnacho.
"Orang tidak bisa memilih apa yang membuat saya tersinggung," kata Onana di akun media sosialnya sendiri. Komentar tersebut diposting di bawah foto sang kiper yang melakukan selebrasi bersama beberapa rekannya termasuk Garnacho. "Saya tahu persis apa yang dimaksud @garnacho7: kekuasaan dan kekuatan. Masalah ini tidak boleh berlanjut," lanjut dia.
Sejumlah penggemar memberikan dukungan kepada Onana setelah melihat tanggapannya, dengan satu mengatakan "itulah yang dilakukan rekan satu tim" dan yang lain menulis "Penting bagi Onana untuk mendukung Garnacho". Namun, ada beberapa insiden sebelumnya di mana pemain melakukan pelanggaran terhadap FA dalam situasi yang sama, meskipun tidak menimbulkan kerugian apa pun.
Sebelumnya, selama musim 2020-2021, bintang Manchester United Edinson Cavani dilarang bermain tiga pertandingan dan didenda 100 ribu poundsterling setelah menggunakan bahasa yang dapat dianggap tidak sensitif terhadap ras. Pemain internasional Uruguay tersebut, yang mengatakan bahwa postingan tersebut dimaksudkan sebagai "komentar penuh kasih sayang kepada seorang teman", juga diperintahkan untuk menjalani pendidikan tatap muka.