Jumat 27 Oct 2023 16:00 WIB

Antisipasi Bullying di Sekolah, Polresta Bukittinggi Lakukan Sosialisasi

Bullying harus dicegah bersama.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi polisi mencegah bullying.
Foto: Republika/Ali Yusuf
Ilustrasi polisi mencegah bullying.

REPUBLIKA.CO.ID, BUKITTINGGI -- Sering terjadi aksi perundungan atau bullying antarpelajar di sekolah. Baru-baru ini kejadian bullying terjadi di sebuah sekolah di Libuk Basung Kabupaten Agam.

Di mana ada sejumlah pelajar laki-laki memukuk dan menendang seorang temannya saat pulang sekolah. Dan aksi ini terekam kamera lalu viral di sosial media. 

Baca Juga

Untuk mengantisipasi kejadian serupa di daerahnya, Polresta Bukittinggi turun ke sekolah untuk melakukan sosialisasi.

“Kegiatan sosialisasi kampanye anti-bullying ini merupakan bagian dari upaya kepolisian khususnya Polresta Bukittinggi dalam melawan dan mencegah terjadinya tindakan bullying di kalangan pelajar di wilayah hukum Polresta Bukittinggi,” kata Kapolresta Bukittinggi, Kombes Yessi Kurniati, Kamis (26/10/2023). Tadi siang Yessi melakukan sosialisasi di SMP N 1 Bukittinggi. 

Ia berharap dengan sosialisasi ini, siswa-siswa dapat lebih menghargai satu sama lain, saling mendukung, dan menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman. Yessi ingin pelajar atau remaja tidak menjadikan kekerasan untuk menyelesaikan persoalan. Selain merugikan satu sama lain, merepotkan orang tua, tapi lebih bahayanya adalah dapat merusak masa depan mereka. 

“Kami tidak ingin anak-anak kami yang masih remaja berhadapan dengan hukum,” ujar Yessi.

Sebelumnya tersebar video viral menunjukkan aksi perundungan sejumlah pelajar SMP terhadap seorang temannya di sebuah jalan di pinggir sawah. Keterangan video viral tersebut menyebutkan lokasi kejadian di Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Sumatra Barat.  

Dari video yang beredar, terlihat korban yang berjalan menyandang tas dipukul beberapa kali di kepala bagian belakangnya. Ada dua siswa SMP yang aktif beberapa kali melakukan pemukulan tersebut.

Sementara siswa lainya melihat sambil berjalan, satu di antaranya merekam tindakan perundungan dan penganiayaan ini. Siswa ini juga melontarkan kata ‘bunuh’ dan kata kotor. Korban juga dipukul di kepala bagian belakang. Lalu ada juga yang menghujam dengan tendangan dari belakang. 

 “Terus, bunuh, hajar terus, bunuh, bunuh, bunuh,” ujar seorang siswa yang terdengar dalam rekaman video. Sejumlah siswa lainnya tertawa. 

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Agam, Isra, mengaku telah mengetahui video perundungan dan penganiayaan tersebut. Ia menyebut, siswa yang ada di dalam video berasal dari SMP N 6 Lubuk Basung. “Itu pelajar dari SMP 6 Lubuk Basung,” kata Isra, Selasa (24/10/2023).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement