Jumat 27 Oct 2023 09:34 WIB

Koleksi Baru Tobatenun di JFW 2024 Terinspirasi Motif Tradisional Batak Karo 

Tobatenun memperkenalkan koleksi terbaru bertajuk "Masa Rani: A Season of Bounty".

Rep: Shelbi Asrianti  / Red: Friska Yolandha
Jenama tekstil Tobatenun meluncurkan koleksi Masa Rani A Season of Bounty di panggung Jakarta Fashion Week 2024.
Foto: DOK Tobatenun
Jenama tekstil Tobatenun meluncurkan koleksi Masa Rani A Season of Bounty di panggung Jakarta Fashion Week 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai jenama tekstil yang mengusung konsep sustainable fashion, Tobatenun terus melanjutkan komitmennya dalam melestarikan warisan budaya dan memajukan seni kain tenun. Komitmen itu terlihat dari koleksi teranyar dari Tobatenun.

Pada debutnya di panggung prestisius Jakarta Fashion Week (JFW) 2024, Tobatenun memperkenalkan koleksi terbaru bertajuk "Masa Rani: A Season of Bounty". Kehadiran koleksi Tobatenun yang diperagakan di JFW 2024 telah berlangsung pada Selasa (24/10/2023).

Baca Juga

Dalam bahasa Batak Karo, "Masa Rani" berarti masa panen, cerminan keragaman budaya dan kekayaan hasil bumi Kabupaten Puak Karo. Daerah itu terkenal sebagai produsen padi, buah-buahan, dan bunga-bungaan, dengan produk-produk pertanian yang diekspor ke luar Indonesia.

Mengambil inspirasi dari kekayaan itu, Tobatenun menciptakan koleksi "Masa Rani" dengan beragam warna. Sebut saja warna fir green yang mencerminkan tanaman padi dan sunkissed coral yang menggambarkan berbagai hasil bumi seperti bunga dan buah.

Koleksi tersebut menampilkan motif kontemporer yang terinspirasi oleh Uis Beka Buluh, motif tradisional dari kelompok masyarakat Batak Karo yang biasanya digunakan dalam berbagai acara suka cita maupun duka cita. Biasanya, kain tradisi itu dikenakan oleh para pria dengan cara melipatnya menjadi segitiga di pundak.

Dalam koleksi berisi 16 tampilan tersebut, Tobatenun menerapkan konsep keberlanjutan dengan pemakaian pewarna alami. Hal itu menjadi sebuah langkah konkret dalam mendukung keberlanjutan dalam seluruh proses produksi produk mode dengan dampak lingkungan yang minimal.

Founder & CEO Tobatenun, Kerri na Basaria, menyebut kehadiran perdana Tobatenun di Jakarta Fashion Week sebagai langkah yang sangat berarti dalam menghadirkan koleksi busana ready-to-wear yang berkelanjutan. Tobatenun pun mengapresiasi kontribusi berharga dari berbagai mitra, para partonun (penjaga budaya), dan komunitas, termasuk Jabu Borna dan Jabu Bonang.

"Membawa karya indah dari para partonun ke panggung Jakarta Fashion Week bukan lagi sekadar tampilan mode, tetapi juga sebuah ajakan untuk menghargai dan mempromosikan keindahan tenun Batak dalam semua aspeknya, baik yang berakar dalam tradisi maupun yang terinspirasi oleh elemen kontemporer," kata Kerri lewat pernyataan resminya yang diterima Jumat (27/10/2023).

Pada koleksi "Masa Rani", terdapat motif-motif kontemporer yang memikat. Para partonun dibalik koleksi ini telah berhasil menggabungkan unsur-unsur tradisional dengan nuansa kontemporer, menciptakan sebuah harmoni visual yang memukau.

Motif-motif yang terinspirasi dari tradisi agrikultur Puak Karo adalah cerminan dari inovasi terus-menerus yang dilakoni Tobatenun, memadukan kekayaan warisan budaya dengan tren fesyen terkini. Kehadiran motif itu tidak hanya menambah keunikan estetika, tetapi juga menghadirkan pesan penting tentang relevansi budaya dalam dunia mode masa kini.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement