REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan mendeteksi penurunan titik panas di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Semula, ada 206 titik panas pada Rabu (25/10/2023), kemudian berkurang menjadi 106 titik pada Kamis (26/10/2023).
"Sebanyak 106 titik panas ini terpantau sepanjang Kamis (26/10), mulai pukul 01.00 hingga 24.00 Wita," ujar Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Meteorologi BMKG Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman-Sepinggan Balikpapan Diyan Novrida di Balikpapan, Jumat (27/10/2023).
Dia menjelaskan, sebanyak 106 titik panas ini tersebar pada delapan daerah di Provinsi Kaltim, yakni Kota Balikpapan, Kabupaten Paser, Penajam Paser Utara, Kutai Barat, Kutai Timur, Kutai Kartanegara, Berau, dan Mahakam Ulu. Informasi terkini mengenai sebaran titik panas sepanjang Kamis kemarin telah disampaikan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) baik di tingkat provinsi maupun kabupaten masing-masing agar dapat ditindaklanjuti.
Dia juga mengimbau seluruh elemen masyarakat membantu mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dengan tidak membuang puntung rokok sembarangan. Termasuk juga dengan tidak melakukan pembakaran saat membersihkan atau membuka lahan, karena daun dan ranting kering rawan menyebarkan kebakaran lebih luas. "Pada Rabu kemarin (25/10/2023) yang terpantau 206 titik panas, tersebar di enam kabupaten dengan rincian di Paser sebanyak (67), Penajam Paser Utara (2), Kutai Barat (13), Kutai Timur (46), Kutai Kartanegara (31), dan Kabupaten Berau (46)," kata Diyan.
Sedangkan 106 titik panas yang terpantau sepanjang Kemarin kemarin dan tersebar di delapan daerah, rinciannya adalah di Korea Balikpapan (1), Paser (30), Penajam Paser Utara (2), Kutai Barat (10), Kutai Timur (23), Kutai Kartanegara (13), Berau (25), dan Kabupaten Mahakam Ulu terpantau (2).