REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Badan Pengusahaan (BP) Batam mencatat, nilai investasi pada penanaman modal asing semester I tahun 2023 mencapai 1,2 miliar dolar AS. Sementara, penanaman modal dalam negeri mencapai 168 juta dolar AS.
"Untuk investasi semester I tahun 2023 (Januari-Juni), nilai investasi pada penanaman modal asing (PMA) mencapai 1,2 miliar dolar AS. Penanaman modal dalam negeri mencapai 168 juta dolar AS. Negara dengan investasi terbanyak yakni dari negara Singapura," ujar Kepala BP Batam Muhammad Rudi di Batam Kepulauan Riau, Jumat (27/10/2023).
Jumlah nilai PMA tersebut, mengalami kenaikan 1,56 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Di sisi lain, perubahan proyek PMA pada Semester I 2023 juga mengalami kenaikan drastis, dengan capaian sebesar 142,39 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2022 lalu.
Tidak hanya hanya itu kata dia, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batam, nilai ekspor semester I tahun 2023 di Kota Batam sebanyak 7,5 miliar dolar AS dan nilai impor sebanyak 7,2 miliar dolar AS.
Nilai tersebut kata dia, bisa diperoleh karena terciptanya iklim investasi yang kondusif, menjadi dambaan para investor. Selain itu, adanya kerja sama yang baik antara pemangku kepentingan dengan BP Batam, sehingga membuat pertumbuhan ekonomi yang positif ini dapat tercapai
Dia menyebutkan, untuk memperlancar kegiatan usaha dan investasi di Kota Batam, pihaknya juga menyiapkan beberapa infrastruktur pendukung. Seperti mengembangkan bandara dengan membangun terminal 2 dan merenovasi terminal 1.
"Hal ini diharapkan dapat memberikan multi efek dalam aktifitas jumlah penumpang. Karenanya, BP Batam juga membangun jalan dan akses ke lokasi tersebut," katanya.
Selain itu, Pelabuhan Batu Ampar juga akan dikembangkan, agar menjadi pelabuhan yang efisien secara nasional maupun internasional. Kemudian pembangunan rumah sakit internasional, serta rencana pembangunan light rail transit (LRT) yang akan menjadi transportasi publik yang modern. Serta rencana pengembangan Rempang menjadi kawasan eco pariwisata modern yang saat ini sedang berjalan.
"Tingginya nilai investasi, tentunya sebanding dengan luasan lapangan pekerjaan sehingga berdampak kepada perekonomian masyarakat. Pertumbuhan ekonomi Batam yang jauh melampaui Kepulauan Riau bahkan nasional, tidak terlepas dari kontribusi pemangku kepentingan yang ada di Kota Batam," kata dia.