Jumat 27 Oct 2023 16:21 WIB

Ini Kata Amien Rais Soal Isu Politik Dinasti

Amien bersyukur, sebagian masyarakat menolak adanya dinasti politik.

Rep: Haura Hafidzah/ Red: Erik Purnama Putra
Ketua Majelis Syura Partai Ummat, Muhammad Amien Rais.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Ketua Majelis Syura Partai Ummat, Muhammad Amien Rais.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Syura Partai Ummat, M Amien Rais angkat bicara terkait isu dinasti politik keluarga Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurut dia, hal tersebut adalah pengkhianatan.

"Nggak lagi pengkhianatan, itu puncak pengkhianatan," kata Amien di Gedung Joang '45, Menteng, Jakarta Pusat pada Jumat (27/10/2023).

Dia menjelaskan, dinasti itu juga bisa diartikan sebagai mengedepankan kepentingan diri dan keluarga di atas kepentingan bangsa. Eks ketua MPR tersebut menyoroti keluarga Jokowi.

Amien menjelaskan, Jokowi menimbang supaya Wali Kota Medan Bobby Nasution akan dinaikan menjadi gubernur Sumatra Utara (Sumut). Kemudian, ia menyinggung tentang Kaesang Pangarep yang merupakan anak bungsu Jokowi bisa mengambil alih partai PSI. Amien pun menuding, langkah itu sudah ugal-ugalan.

"Kemudian juga Sii Gibran tiba-tiba diberi karpet merah oleh pamannya supaya jadi cawapres," kata Amien.

Meski begitu, ia bersyukur, sebagian masyarakat menolak adanya dinasti politik. Sehingga masih ada harapan demokrasi di Indonesia. "Tapi yang jelas sebagian besar rakyat itu emoh dinasti, emoh nepotisme, itu yang membuat saya lega. Jadi, masih ada harapan demokrasi kita masih bangkit kembali," kata Amien.

Diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyetujui surat permohonan izin Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka untuk maju sebagai calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto. Restu Jokowi tersebut tertuang melalui surat Menteri Sekretaris Negara tertanggal 24 Oktober 2023.

"Presiden melalui surat Menteri Sekretaris Negara tertanggal 24 Oktober 2023 telah menyetujui permohonan izin Wali Kota Solo untuk diajukan sebagai cawapres oleh gabungan parpol," kata Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa (24/10/2024).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement