REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- "Tahun 1948 adalah tahun terakhir bersinarnya matahari Palestina, wilayah yang dikenal oleh masyarakatnya sebagai Palestina selama ratusan tahun."
Begitulah yang dikatakan oleh Karl Sabbagh di akhir bukunya Palestine: A Personal History. Sabbagh meyakini mengapa orang-orang Yahudi berusaha mendirikan negara di tanah Palestina adalah karena mengandalkan kitab suci mereka yang menyebutkan Tuhan menulis tanah itu untuk mereka dan kitab suci tidak pernah salah.
Sabbagh menjelaskan seruan Zionis terhadap Palestina didasarkan pada dua asumsi. Pertama, Tuhan memberikan tanah itu kepada orang-orang Yahudi 3.000 tahun yang lalu.
Asumsi kedua, yaitu sebagaimana dinyatakan dalam kitab suci mereka tentang hubungan panjang orang-orang Yahudi dengan Palestina, yang ikatannya tidak terputus sampai Romawi mengusir mereka dari sana pada tahun 70 Masehi.
Mantan perdana menteri Israel Ariel Sharon bahkan sempat menyampaikan di hadapan sekelompok pengikut Kristen, "Tanah ini adalah milik kami dan Tuhan memberi kami sertifikat hak milik."
Sabbagh dalam pengantarnya untuk membicarakan tentang "Deklarasi Balfour dan Sahabatnya", menyebutkan, orang-orang Arab Palestina bisa saja memerintah negara mereka jika seorang pria Yahudi Rusia yang tinggal di kota Manchester tidak berhasil menemukan proses kimia untuk mengekstraksi penghapus cat kuku dari kacang berangan kuda.
Pria Yahudi Rusia itu merujuk pada Chaim Weizmann, seorang ahli kimia di Universitas Manchester, yang mampu memperoleh bahan peledak cordite yang diperlukan untuk membuat bom. Dia juga menemukan serangkaian mikroba yang dapat menghasilkan aseton. Ini dilatarbelakangi oleh krisis sumber daya yang dihadapi oleh menteri perang Inggris saat itu, Lloyd George, hingga ia menemukan Weizmann.
Berdasarkan penemuan ini, Lloyd George berkata kepada Weizmann, "Anda telah memberikan pelayanan yang luar biasa kepada negara dan saya dengan senang hati meminta perdana menteri untuk menyampaikan rekomendasi untuk menghormati Anda dari Yang Mulia."
Weizmann menanggapi dengan mengatakan...