Jumat 27 Oct 2023 17:36 WIB

Gedung Putih Tuduh Rusia Eksekusi Tentara yang Menolak Perintah

Perintah tersebut berkaitan dengan perang di Ukraina.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nidia Zuraya
  Juru bicara Gedung Putih John Kirby mengatakan Amerika Serikat (AS) mendapat informasi Rusia mengeksekusi tentaranya yang tak mengikuti perintah perang di Ukraina.
Foto: EPA-EFE/JIM LO SCALZO
Juru bicara Gedung Putih John Kirby mengatakan Amerika Serikat (AS) mendapat informasi Rusia mengeksekusi tentaranya yang tak mengikuti perintah perang di Ukraina.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Gedung Putih mengatakan Amerika Serikat (AS) mendapat informasi Rusia mengeksekusi tentaranya yang tak mengikuti perintah yang berkaitan dengan perang di Ukraina. AS juga menuduh komandan-komandan Moskow mengancam akan mengeksekusi seluruh unit.

"Kami memiliki informasi militer Rusia mengeksekusi tentara yang menolak mengikuti perintah," kata juru bicara Gedung Putih John Kirby, Jumat (27/10/2023).

Baca Juga

"Kami juga memiliki informasi komandan-komandan Rusia mengancam akan mengeksekusi seluruh unit jika mereka berusaha menghindari tembakan artileri Ukraina," kata Kirby.

Perwakilan dari Kremlin, Kementerian Pertahanan Rusia dan Kedutaan Besar Rusia di AS belum menanggapi permintaan komentar. Duta Besar Rusia untuk AS Anatoly Antonov menyampaikan pernyataan di aplikasi Telegram tanpa menyinggung tuduhan Gedung Putih.

Namun ia merujuk paket bantuan militer terbaru AS ke Ukraina senilai 150 juta dolar AS. Antonov menyebut langkah AS itu "tindakan provokatif dan memanas-manais di ruang internasional yang lebih terlihat menyiram minyak ke api" tanpa mencoba meredakan konflik.

"Sudah lama sekali untuk menghentikan aliran dana miliaran dolar yang tidak masuk akal ke rezim Kiev yang bangkrut," tulis Antonov di Telegram.

"Saatnya untuk berhenti menunjukkan penghinaan total terhadap pendapat warga negara Anda sendiri dan ketidakpedulian terhadap meningkatnya jumlah korban yang meninggal akibat persenjataan Amerika," tambahnya.

Pada Rabu (25/10/2023) lalu pejabat Ukraina mengatakan pasukan Rusia tidak menghiraukan kerugian besar dan terus maju untuk merebut kota Avdiivka di Ukraina timur.

Amerika Serikat mengutuk keras invasi Rusia ke Ukraina dan memberikan bantuan yang signifikan kepada Kiev.

Kirby mengatakan pasukan Rusia yang dimobilisasi ke Ukraina kurang terlatih, kurang perlengkapan, dan tidak siap untuk bertempur. Ia mengatakan militer Rusia menggunakan "taktik gelombang manusia" dengan menerjunkan kelompok-kelompok tentara yang kurang terlatih ke medan pertempuran.

Kirby mengatakan ancaman untuk mengeksekusi para prajurit adalah tindakan yang biadab. "Saya pikir ini adalah gejala betapa buruknya para pemimpin militer Rusia mengetahui apa yang mereka lakukan dan betapa buruknya mereka menangani hal ini dari sudut pandang militer," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement