REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Isu hoaks selalu menyelimuti proses Pemilu di Indonesia. Hal ini termasuk pada proses pencalonan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) RI di Pemilu 2024.
Project Manager Socindex, Danu Setio Wihananto mengatakan, pihaknya telah melakukan peninjauan isu hoaks selama proses pendaftaran capres-cawapres di Pemilu 2024. Peninjauan ini dilakukan pihaknya sejak 16 sampai 27 Oktober 2023.
Hasil peninjauan ini menunjukkan terdapat delapan isu hoaks yang beredar di media sosial (medsos). Beberapa di antaranya seperti isu Megawati menghempaskan tangan Jokowi, Jokowi meminta jabatan presiden tiga periode, debat capres-cawapres ditiadakan dalam penyelenggaraan Pemilu dan video Jokowi berbahasa Mandarin. Ada pula isu Prabowo memiliki riwayat penyakit strok, desain surat suara Pilpres 2024 beredar, Gibran tidak sengaja menayangkan video porno saat presentasi, dan baliho Prabowo berpasangan dengan Jan Ethes.
Dibandingkan pada bulan sebelumnya, Danu menilai, isu hoaks pada periode pendaftaran capres-cawapres mulai melebar. "Kemarin hanya menyasar kandidat capres, saat ini setelah sudah ada pengumuman mulai menyasar ke cawapres lalu ke penyelenggara Pemilu, KPU soal debat, beberapa tokoh di luar capres seperti Megawati dan Jokowi," jelas Danu dalam kegiatan diskusi bulanan Koalisi Cek Fakta 'Tren Hoaks Seputar Pendaftaran Capres' yang disiarkan secara daring, Jumat (27/10/2023).
Menurut Danu, isu hoaks Jokowi termasuk yang paling banyak diperbincangkan warganet. Hal ini terjadi karena terdapat friksi akibat diusungnya Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres dari Prabowo Subianto. Sementara itu, Gibran yang juga anak dari Jokowi sendiri diketahui masih kader PDIP.
Isu Megawati menghempaskan tangan Jokowi termasuk yang paling ramai diperbincangkan. Hal ini karena pihaknya menemukan 5.325 percakapan terkait isu tersebut di media sosial. Isu yang ditunjukkan melalui video ini menampilkan Jokowi dan Ganjar Pranowo menuntun Megawati yang hendak turun tangga dalam acara PDIP.
Namun setelah di akhir tangga, Megawati terlihat menghempaskan tangan Jokowi. Di sisi lain, Megawati dalam video tersebut masih memegang tangan Ganjar. Kondisi ini membuat warganet menyimpulkan adanya hubungan renggang antara Jokowi dan Megawati.
Berdasarkan hasil penelusuran, Danu menegaskan, video tersebut sebenarnya telah dipotong sehingga gambarannya tidak disampaikan secara utuh. Pada video asli, Megawati sebenarnya hanya berjarak sekian detik dari kejadian Jokowi juga langsung melepaskan tangan Ganjar Pranowo. Cuplikan tangan Ganjar dilepas Megawati justru tidak ditampilkan di video yang beredar di medsos.
Tak hanya itu, Ketua DPP PDIP, Puan Maharani juga telah membantah adanya kerenggangan antara Jokowi dan Megawati. "Puan menyatakan bahwa hubungan dengan Jokowi baik-baik saja. Seperti 'kasih ibu sepanjang masa', itu ungkapan dari Puan Maharani," kata dia menambahkan.