REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Keuangan PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) Roy Hendrajanto M Sakti mengatakan, pendapatan bersih perseroan sebesar Rp 3,079 triliun merupakan hasil kerja keras unit usaha di sepanjang kuartal III 2023.
Di sektor otomotif, pendapatan PT VKTR Teknologi Mobilitas (VKTR) secara konsolidasi meningkat 6,9 persen, berasal dari peningkatan revenue di PT Bakrie Autoparts (BA) Group 14,8 persen, dan penjualan bus listrik sebesar Rp 99 miliar (22 unit). Di sektor infrastruktur, pendapatan PT Bakrie Indo Infrastruktur naik 60 persen, berasal dari peningkatan pendapatan sejumlah proyek yang diperoleh oleh PT Multi Kontrol Nusantara (MKN) sebesar Rp 328 miliar.
"Pendapatan terbesar berasal dari sektor manufaktur pipa baja, yaitu dari PT Bakrie Pipe Industries (BPI) sebesar Rp 1,81 triliun, dan PT South East Asia Pipe Industries (SEAPI) sebesar Rp 35,07 miliar dan PT Bakrie Construction (BCons) sebesar Rp 8,04 miliar," ujar Roy Hendrajanto M Sakti di Jakarta, Jumat (27/10/2023).
BNBR saat ini juga merintis usaha baru melalui PT Modula Sustainability Indonesia (Modula), yang berinvestasi di subsektor teknologi konstruksi pencetakan 3-dimensi (3DCP). Bisnis ini berpatungan dengan COBOD International dari Denmark yang dimiliki perusahaan terkemuka dunia seperti GE (USA), Cemex (Belanda), Holcim (Swiss) dan Peri (Jerman).
Modula menjadi pembuka bisnis baru bagi anak usaha PT Bakrie Building Industries (BBI) yang selama ini membidangi industri bahan bangunan dan memberikan alternatif dalam konstruksi bangunan dengan teknologi yang cepat, advanced dan ramah lingkungan.
BNBR mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 3,079 triliun selama kuartal III 2023 atau naik 31,77 persen dibandingkan periode sama di tahun sebelumnya. BNBR juga mencatatkan laba usaha sebesar Rp 228,33 miliar. Nilai tersebut tumbuh sebesar Rp 140,14 miliar (158,92 persen) secara tahunan atau year-on-year (YoY) dari laba usaha di periode sama di tahun sebelumnya sebesar Rp 88,18 miliar.