REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Lewat tiga gol yang masing-masing dicetak Kylian Mbappe, Randal Kolo Muani, dan Lee Kang-in, Paris Saint Germain (PSG) membungkam AC Milan, 3-0, di partai ketiga penyisihan Grup F Liga Champions, Kamis (26/10/2023) dini hari WIB. Namun, nama Warren Zaire-Emery juga layak disebut dalam kesuksesan PSG di laga tersebut.
Zaire-Emery tampil begitu solid dalam mengawal lini tengah PSG dalam laga di Stadion Parc de Princess. Jebolan akademi sepak bola PSG itu mampu bersaing dengan para barisan gelandang AC Milan dalam memperebutkan ruang di lapangan tengah dan dalam duel-duel perebutan bola.
Bersama Manuel Ugarte dan Vitinha, Zaire-Emery dipercaya mengawal lini tengah PSG dan diplot sebagai gelandang bertahan di laga tersebut. Kendati begitu, tidak hanya mampu mematahkan serangan, Zaire-Emery juga mumpuni dalam ikut membangun serangan Les Parissiens.
Zaire-Emery bahkan sukses mengakhiri laga dengan torehan dua assist. Gol pembuka PSG, yang dicetak Mbappe, berawal dari keberhasilan Zaire-Emery merebut bola. Sedangkan saat menjadi arsitek gol ketiga PSG, yang ditorehkan Lee, Zaire-Emery merangsek ke dalam kotak penalti sebelum memberikan umpan tarik.
Kemampuan ini terlihat kian impresif jika menilik usia dari Zaire-Emery. Pemain kelahiran Montreuil, Prancis, itu diketahui belum genap berusia 18 tahun di laga tersebut, tepatnya 17 tahun enam bulan, kala tampil di laga tersebut.
Pengakuan terhadap performa impresif Zaire-Emery di laga itu datang dari salah satu media asal Prancis, L'Equipe. Media yang dikenal ''pelit'' dalam memberikan rating terhadap penampilan pemain itu bahkan memberikan nilai delapan dari 10 terhadap performa Zaire-Emery di laga kontra I Rossoneri.
Penyerang legendaris Timnas Prancis, Thierry Henry, pun begitu terkesan dengan penampilan Zaire-Emery di laga tersebut. Eks penyerang Arsenal itu juga mengakui, Zaire-Emery menjadi satu-satunya pemain yang tampil cukup baik saat PSG dibekap Newcastle United, 1-4, di laga kedua penyisihan Grup F, dua pekan lalu.
''Cara dia bermain. Dia terlihat begitu normal dalam mengendalikan permainan, padahal dia baru berusia 17 tahun. Dia juga menjadi satu-satunya pemain PSG yang tampil bagus saat dikalahkan Newcastle United. Saya tidak pernah melihat pemain yang begitu muda dengan tingkat kematangan yang luar biasa,'' kata Henry seperti kepada CBS Sport, Kamis (26/10/2023).
Zaire-Emery bisa dibilang menjadi permata baru dari akademi sepak bola PSG. Zaire-Emery, yang selalu tampil di level usia yang lebih tinggi, memecahkan rekor pemain termuda yang tampil buat PSG saat merumput pada Agustus 2022. Saat itu, Zaire-Emery baru berusia 16 tahun.
Mauricio Pochettino menjadi pelatih PSG yang mempromosikan Zaire-Emery ke tim utama PSG saat masih berusia 15 tahun. Pada musim lalu, Zaire-Emery tercatat tampil di 35 penampilan di semua ajang dan menyumbang tiga gol sekaligus mengantarkan PSG merengkuh titel Ligue 1.
Kehadiran Luis Enrique sebagai pelatih kepala PSG juga tidak membuat Zaire-Emery kehilangan posisi di tim inti PSG. Dari 11 laga di semua ajang pada musim ini, Zaire-Emery tampil sebagai starter di 10 pertandingan. Zaire-Emery hanya satu kali absen di semua laga yang telah dilakoni PSG pada musim ini.
Zaire-Emery bahkan mampu membuat pemain-pemain yang lebih senior, seperti Danilo Perreira, menjadi penghangat bangku cadangan PSG. Enrique lebih memilih gelandang remaja ini sebagai penghuni starting line-up PSG.